Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bakal Punya Bursa Saham Khusus Start Up

Kompas.com - 12/05/2019, 04:13 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters,QZ

SAN FRANSICO, KOMPAS.com - Amerika Serikat bakal segera memiliki bursa saham baru. Seperti dikutip dari Quartz (Sabtu (11/5/2019), pihak Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (The Securities and Exchnage Commission/SEC) telah menyetujui permintaan yang diajukan untuk membentuk Long Term Stock Exchange (LTSE), sebuah platform yang dibentuk oleh perusahaan-perusahaan kenamaan Silicon Valley.

Pihak otoritas menyatakan, dibentuknya bursa saham tersebut diimaksudkan untuk memberi penghargaan terhadap investasi dan strategi bisnis jangka panjang perusahaan.

LTSE diberi lampu hijau untuk menjadi bursa saham nasional, yang akan memungkinkannya untuk melakukan listis sekaligus beroperasi sebagai tempat untuk perdagangan saham.

"Kami akan membangun pasar di mana perusahaan akan diberi wadah untuk melakukan inovasi, berinvestasi melalui pegawai-pegawainya, sekaligus memupuk pertumbuhan perusahaan di masa depan," ujar CEO LTSE Eric Ries dalam keterangan tertulis.

Ries sendiri adalah seorang entrepreneur sekaligus penulis buku The Lean Startup, sebuah buku yang dia tulis untuk mengadvokasi dibentuknya bursa seperti LTSE.

Salah satu keunikan yang sekaligus menjadi polemik dari dibentuknya platform ini adalah bahwa pemegang saham akan diberikan lebih banyak kekuatan voting seiring dengan waktu mereka memiliki saham.

Steve Goldstein, juru bicara LTSE mengatakan bursa tersebut juga akan menekankan standar tata kelola seperti keberlanjutan, gaji eksekutif, dan keragaman.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam pembentukan bursa start up ini adalah mengumpulkan berkas terkait standar listing kepada SEC.

Goldstein mengatakan, peraturan pasti terkait hal tersebut masih dalam tahap formulasi, tetapi pihak bursa meyakini sudah bisa menerima perusahaan pada akhir tahun ini.

LTSE yang berlokasi di San Fransisco akan menjadi bursa saham ke 14 Amerika Serikat. Selama ini, perdagangan saham di Amerika Serikat di dimominasi oleh pasar saham New York, Nasdaq, dan Cboe, yang jika dikombinasikan mmemgang 60 persen dari keseluruhan volume pasar saham negara adidaya tersebut.

Sementara mengutip Reuters, bursa efek baru ini akan memiliki aturan tambahan yang dirancang untuk mendorong perusahaan fokus pada inovasi jangka panjang dibandingkan laporan pendapatan jangka pendek (kuartalan).

Selain itu, bursa efek baru tersebut juga akan meminta perusahaan untuk membatasi bonus untuk pencapaian yang bersifat jangka pendek. Sehingga perusahaan bisa memberikan banyak keuntungan dan keterbukaan bagi investor tentang rencana jangka panjang.

Adapun usia rata-rata startup teknologi tersebut 12 tahun dengan memperlihatkan pertumbuhan signifikan pendapatan. Selain itu, startup yang telah tercatat memungkinkan untuk mencatatkan di bursa efek lainnya. Hingga kini sudah ada beberapa perusahaan teknologi AS dan manajer aset yang telah resmi terdaftar.

LTSE akan menjadi satu-satunya bursa saham di California dan yang pertama di Silicon Valley sejak penutupan Bursa Pasifik di San Francisco. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com