Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang AS-China Bisa Berimbas ke Inflasi RI

Kompas.com - 17/05/2019, 10:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bharat Joshi, Investment Director Aberdeen Standard Investments Indonesia memperkirakan, perang dagang antara AS dan China tidak akan memberikan dampak langsung bagi Indonesia, namun akan berimbas ke inflasi.

“Kalau kita lihat ke Indonesia, secara langsung tidak akan berdampak besar. Dari sisi ekspor, Indonesia hanya mengekspor batu bara ke China. Saya melihat imbas terbesarnya justru ke inflasi,” jelas Bharat Joshi di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Ia menuturkan, jika mata uang dolar AS terus menguat di tengah gejolak perang dagang maka akan terjadi pelemahan di rupiah.

“Kalau rupiah lemah, akan terjadi beban bagi APBN. Banyak harga akan naik karena banyak bahan baku mentah yang diimpor, sehingga akan terjadi lebih banyak inflasi,” katanya.

Menurut Bharat, salah satu cara meredam gejolak inflasi adalah dengan memastikan suku bunga stabil.

"Kalau stabil akan berada di kisaran Rp 14.200 - Rp 14.400 per dollar AS. Tapi kalau Bank Indonesia bisa menurunkan 25 bps, kurs rupiah bisa berada di kisaran Rp 14.100 per dollar AS," ucap Bharat

Kendati berpengaruh pada inflasi, situasi sepanjang tahun ini menurutnya masih lebih baik dibandingkan situasi yang dihadapi Indonesia tahun-tahun sebelum.

Jika melihat catatan sekitar 3 tahun silam, Indonesia harus menghadapi banyak tantangan mulai dari suku bunga AS yang naik, dominasi dolar terhadap rupiah, harga minyak yang juga naik, inflasi, serta harga batu bara yang turun.

"Kalau saat ini keadaan struktur perusahaan Indonesia begitu kuat. Kalau kita lihat utang pemerintah pun adalah yang paling kecil di Asean. Jadi dari kekuatan struktur sangat kuat, inflasi turun, dan harga BBM stabil," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com