Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Memilih Skema Reksa Dana untuk Mendapatkan Imbal Hasil Terbaik

Kompas.com - 10/06/2019, 08:51 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksadana telah menjadi pilihan investasi utama bagi sebagian besar orang dan kelompok berpenghasilan menengah karena pengembalian yang menguntungkan.

Namun keputusan untuk berinvestasi dalam skema reksa dana tertentu harus diambil setelah beberapa pertimbangan karena ada berbagai jenis skema reksa dana yang tersedia di pasar.

Tidak semua skema reksa dana cocok untuk setiap investor karena investor memiliki tujuan investasi dan kapasitas pengambilan risiko yang berbeda.

Pemilihan reksa dana tidak boleh dilakukan pada satu parameter tunggal. Berikut 5 tips untuk memilih skema reksa dana yang disadur dari berbagai sumber:

1. Ketahui risiko dan imbal hasilnya

Seseorang yang memasukkan uang ke dalam opsi investasi harus memahami risiko. Selain itu Anda juga harus menentukan imbal hasil yang diharapkan.

Dengan bantuan penilaian risiko dan imbal hasil yang tepat, seseorang dapat menetapkan tujuan dan sasaran definitif investasinya misalnya untuk pembelian kendaraan, pembelian rumah, persyaratan dana untuk pendidikan tinggi anak-anak, pernikahan, liburan, dan lain-lain.

2. Rasio biaya

Rasio biaya pada dasarnya adalah biaya pengelolaan dana yang dibayarkan sebagai persentase dari aset. Rasio biaya mencakup biaya operasi dasar manajemen reksa dana dan biaya konsultasi. Rasio biaya berbeda untuk setiap skema reksa dana. Seseorang dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam reksa dana yang memiliki rasio biaya rendah.

3. Cari manajer dana berpengalaman

Agen reksa dana menggabungkan beberapa manajer untuk menjalankan dan mengelola folio reksa dana. Dalam beberapa kasus, sekelompok manajer reksa dana menjalankan satu reksa dana tunggal, sementara, beberapa skema reksa dana kecil juga dapat dikelola oleh seorang manajer dana tunggal. Anda dapat mencari manajer investasi yang berpengalaman sebelum berinvestasi dalam skema reksa dana tertentu.

4. Biaya keluar

Exit load adalah biaya yang dikenakan oleh agen reksa dana atas penukaran unit reksa dana. Beberapa reksa dana membebankan biaya keluar yang sangat minimal pada skema reksa dana tertentu, sementara, beberapa unit reksa dana membawa beban keluar yang tinggi karena masuknya aset non-likuid yang tinggi.

5. Diversifikasi

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi kinerja aset dasar dari skema reksa dana sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya. Beberapa reksadana terdiversifikasi secara luas, sedangkan beberapa skema reksadana terkonsentrasi dengan seperangkat aset tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com