JAKARTA, KOMPAS.com - Reksadana telah menjadi pilihan investasi utama bagi sebagian besar orang dan kelompok berpenghasilan menengah karena pengembalian yang menguntungkan.
Namun keputusan untuk berinvestasi dalam skema reksa dana tertentu harus diambil setelah beberapa pertimbangan karena ada berbagai jenis skema reksa dana yang tersedia di pasar.
Tidak semua skema reksa dana cocok untuk setiap investor karena investor memiliki tujuan investasi dan kapasitas pengambilan risiko yang berbeda.
Pemilihan reksa dana tidak boleh dilakukan pada satu parameter tunggal. Berikut 5 tips untuk memilih skema reksa dana yang disadur dari berbagai sumber:
Seseorang yang memasukkan uang ke dalam opsi investasi harus memahami risiko. Selain itu Anda juga harus menentukan imbal hasil yang diharapkan.
Dengan bantuan penilaian risiko dan imbal hasil yang tepat, seseorang dapat menetapkan tujuan dan sasaran definitif investasinya misalnya untuk pembelian kendaraan, pembelian rumah, persyaratan dana untuk pendidikan tinggi anak-anak, pernikahan, liburan, dan lain-lain.
Rasio biaya pada dasarnya adalah biaya pengelolaan dana yang dibayarkan sebagai persentase dari aset. Rasio biaya mencakup biaya operasi dasar manajemen reksa dana dan biaya konsultasi. Rasio biaya berbeda untuk setiap skema reksa dana. Seseorang dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam reksa dana yang memiliki rasio biaya rendah.
Agen reksa dana menggabungkan beberapa manajer untuk menjalankan dan mengelola folio reksa dana. Dalam beberapa kasus, sekelompok manajer reksa dana menjalankan satu reksa dana tunggal, sementara, beberapa skema reksa dana kecil juga dapat dikelola oleh seorang manajer dana tunggal. Anda dapat mencari manajer investasi yang berpengalaman sebelum berinvestasi dalam skema reksa dana tertentu.
Exit load adalah biaya yang dikenakan oleh agen reksa dana atas penukaran unit reksa dana. Beberapa reksa dana membebankan biaya keluar yang sangat minimal pada skema reksa dana tertentu, sementara, beberapa unit reksa dana membawa beban keluar yang tinggi karena masuknya aset non-likuid yang tinggi.
Anda dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi kinerja aset dasar dari skema reksa dana sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya. Beberapa reksadana terdiversifikasi secara luas, sedangkan beberapa skema reksadana terkonsentrasi dengan seperangkat aset tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.