Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bali Targetkan Pertumbuhan Kelistrikan 6 Persen di 2019

Kompas.com - 27/06/2019, 07:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menargetkan pertumbuhan kelistrikan mencapai 6 persen pada tahun 2019.

General Manager PLN UID Bali Nyoman Suwarjoni Astawa menyampaikan bahwa saat ini terdapat lebih dari 1,4 juta pelanggan di Bali dengan beban puncak mencapai 902 MW.

“Prediksi kami di tahun ini beban puncak mencapai 932 MW,” ujar Astawa dalam penjelasannya, Rabu (26/6/2019).

Untuk mencapai pertumbuhan listrik yang diharapkan, saat ini Bali memiliki kapasitas Gardu Induk sebesar 2071 MVA yang tersebar di 16 lokasi.

“Ke depan kami akan terus meningkatkan kapasitas gardu induk untuk meningkatkan keandalan jaringan. Target di 2019 kapasitas total menjadi 2236 MVA.

Hingga Mei 2019, pertumbuhan listrik di Bali mencapai 7,89 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2018. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 172.830 MWh, PLN berupaya untuk menjaga pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan.

“Kami juga concern dalam pemanfaatan energi bersih untuk Bali. Tidak ada lagi pembangkit berbahan bakar fosil dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” lanjut Astawa.

Guna memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik Bali ditahun mendatang, PLN telah merencanakan pembangunan jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection dan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas total 50 MW untuk memperkuat sistem kelistrikan Bali.

Pada tahun 2019, PLN UID Bali juga menargetkan untuk memastikan seluruh rumah tangga yang telah menikmati listrik dapat menjadi pelanggan resmi PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com