Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Biaya, Cari Vendor Pernikahan di Platform Digital Semakin Diminati

Kompas.com - 20/07/2019, 21:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi di segala lini membuat industri penyedia jasa pernikahan dalam platform digital semakin dipandang menarik. Apalagi, generasi milenial yang "anti ribet" semakin banyak berada di rentang usia menikah dengan umur 20-30 tahun.

Karena dipandang menarik, pertumbuhan peminat dan transaksi semakin seksi di platform online yang mempertemukan pasangan calon pengantin dengan vendor pernikahan seperti Weddingku.

Publisher dan COO Weddingku Reza Paramita mengatakan, era digital membuat platformnya tumbuh. Saat ini, terdapat 2.000 pasangan calon pengantin bertemu vendor pernikahan dalam platform Weddingku setiap minggunya.

Baca juga: Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan Saat Menyiapkan Anggaran Pernikahan

"Jumlah populasi kita yang menginjak usia 20-30 tahun itu paling banyak, ini memang awal yang sangat baik bagi industri pernikahan. Saat ini jumlah pengunjung calon pengantin setiap minggunya lebih dari 2.000 dan sudah ada lebih dari  24.000 vendor di Weddingku," kata Reza Paramita di acara Bincang Shopee di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Tentu saja, hal ini terjadi karena generasi milenial anti ribet. Jika dulu pasangan calon pengantin kerap sulit menemukan vendor yang sesuai meski sudah mencari 3-5 bulan, sekarang bisa dilakukan dengan platform digital.

"Dengan menggunakan platform digital, milenial tak perlu lagi menghabiskan waktu dan biaya lebih banyak. Sekarang digital justru membuat mudah dan menghemat uang. Itu yang membuat industri kita semakin menarik. Karena cara kita mempromosikan jadi berubah total meskipun basicnya sama," ungkap dia.

Adapun dari sisi tren pernikahan, milenial cenderung memilih pernikahan dengan undangan terbatas (intimate). Nampaknya, milenial sudah semakin sadar dengan memilih pernikahan intimate akan lebih banyak menghemat pengeluaran.

Namun, tren budaya dari keluarga besar masih bisa mengungguli tren tersebut.

"Milenial banyak memilih untuk lebih intimate. Tapi budaya kita jauh lebih kuat di mana permintaan orangtua biasanya harus dituruti. Orangtua ingin anaknya mengundang banyak orang dan mengikuti keseluruhan acara adat di pesta pernikahan, yang biasanya memakan banyak biaya," jelas Reza.

Baca juga: MK Hapus Larangan Pernikahan Teman Sekantor, Ini Kata Serikat Pekerja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com