Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Parcel Hadirkan Layanan Konsep One Stop Facility

Kompas.com - 26/07/2019, 19:27 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lion Express dengan merek dagang Lion Parcel membuka fasilitas Tempat Penimbunan Sementara (TPS) baru dengan konsep one stop facility di Kawasan Industri Tunas, Sei Panas, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Fasilitas baru ini didirikan untuk meningkatkan layanan kepada para pelanggan maupun para mitra Point of Sales (POS) Lion Parcel.

Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana, mengatakan keberadaan TPS ini sebagai wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan layanan. TPS yang memiliki daya tampung hingga 200 ton/hari ini dapat beroperasi mulai Agustus 2019.

"Ini merupakan komitmen kami dalam memberikan layanan kepada konsumen agar barang kiriman barang menjadi bisa lebih cepat,” kata Farian dalam keterangannya, Jumat (26/7/2019).

Farian menjelaskan, pada TPS tersebut terdapat beberapa layanan terintegrasi yang diterapkan. Pertama yakni kepengurusan perizinan dan kepabeanan, yang terdapat counter Bea Cukai sehingga proses dokumen bisa dilakukan secara langsung tanpa harus membawa barang kiriman ke kantor Bea Cukai.

Dengan demikian, barang kiriman dapat diproses di satu atap sehingga prosesnya menjadi lebih cepat.

Layanan baru ini merupakan dukungan Lion Parcel kepada pelanggan, utamanya pelanggan dari kalangan pelaku usaha yang bisnisnya sangat bergantung pada perusahaan jasa logistik.

"Di Batam ini merupakan pintu masuk ekspor impor. Banyak sekali pelaku usaha yang mengirimkan produknya ke berbagai kota di Indonesia. Seperti pelaku usaha yang bergerak di e-commerce, dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya pos Bea Cukai di TPS ini, Lion Parcel juga berperan dan mendukung langkah pemerintah dalam mencegah upaya-upaya penghindaran cukai dan pajak.

"Dengan TPS one stop facility ini, kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pemasukan negara. Karena di fasilitas ini, Bea Cukai bisa langsung memilah barang yang tidak sesuai tarif cukainya,” imbuhnya.

Dia menambahkan, fasilitas lain adalah pemilahan barang dilakukan menggunakan mesin X-Ray. Penggunaan mesin X-Ray ini merupakan langkah preventif manajemen Lion Parcel untuk mencegah oknum-oknum yang biasanya menggunakan perusahaan logistik dalam melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum. Seperti penyelundupan barang-barang illegal, hingga narkotika.

"Kami telah bekerja sama dengan kepolisian jika terdapat narkotika, atau zat terlarang lainnya yang dikirim melalui jasa perusahaan kami,” tambahnya.

Ia menilai, Batam juga menjadi wilayah yang cukup penting bagi bisnis Lion Parcel, karena merupakan salah satu pintu utama ekspor impor terbesar di Indonesia. Sehingga Lion Parcel berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan yang optimal.

Dalam mengoperasikan TPS ini, Lion Parcel menggandeng PT Indoberjaya Logistik (IBL), yakni mitra yang berperan sebagai perusahaan jasa titipan (PJT) di Batam.

Setelah TPS berkonsep one stop facility di Batam ini beroperasi, rencananya Lion Parcel juga akan menerapkan TPS berkonsep serupa di kota-kota lain. Sehingga diharapkan seluruh proses pengiriman barang di berbagai kota lain menjadi lebih cepat.

"ni sudah menjadi target kami, yakni menjadi perusahaan logistik penghubung antar pulau yang dapat mengirimkan barang “Sehari Sampai”," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com