Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Seharusnya MRT dan KRL Punya Pembangkit Listrik Sendiri

Kompas.com - 05/08/2019, 20:33 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran listrik yang padam pada 8 hingga 18 jam di kawasan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat telah melumpuhkan beberapa transportasi massal.

Bahkan, commuter line dan MRT yang memang mengandalkan listrik untuk operasional harus mengevakuasi penumpangnya pada insiden yang terjadi Minggu, (4/8/2019).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, seharusnya perusahaan penyedia jasa transportasi umum memiliki pembangkit listrik sendiri.

"Saya sebenarnya sudah melakukan rekomendasi dari sejak dulu saya di Jakpro, bahwa kalau ada kegiatan strategis seperti bandara, MRT, kereta listrik, itu mesti punya pembangkit sendiri," ujar dia di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Baca: Pelaku Ritel Mengklaim Rugi hingga Rp 100 Miliar akibat Pemadaman Listrik

Dengan demikian, maka perusahaan pengelola MRT dan commuter line, yaitu PT MRT Jakarta dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memiliki cadangan listrik sendiri dan tidak hanya mengandalkan aliran listrik dari PLN.

Dia pun mencontohkan operasional Bandara Soekarno Hatta yang sudah memiliki cadangan listrik sendiri dengan menggunakan genset. Sehingga, ketika blackout terjadi seperti kemarin, pelayanan bandara tetap berjalan normal.

"Seperti di Soekarno Hatta, dia punya back up genset dan dia punya back up jaringan Jawa Bali sehingga double cover," ujar dia.

"Begitu juga MRT, apalagi sekarang ini sudah 60 mega watt, nanti kalau sampai tahap 2 itu sampai 130 mega watt, sehingga layak untuk MRT memiliki power plant sendiri sehingga tidak tergantung," ujar dia.

Tak hanya MRT, commuter line dan LRT menurutnya juga seharusnya memiliki sumber listrik sendiri.

Sebab, sebagai penyedia jasa transportasi umum yang diandalkan oleh masyarakat, perusahaan yang menaungi memiliki mitigasi risiko agar tak merugikan banyak orang.

Budi pun mengatakan bakal mengajukan usulan ini kepada Menteri Badan Usaha Milk Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com