Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Kompas.com - 23/04/2024, 18:39 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 pembangkit listrik akan terlibat dalam perdagangan karbon tahun ini. Dengan demikian, penurunan emisi melalui perdagangan karbon di pembangkit PLN tahun ini akan naik dua kali lipat dibanding 2023.

Hal itu disampaikan Direktur Management Human Capital and Administrasi PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Karyawan Aji di Jakarta, Selasa (23/4/2024). Ia menyatakan untuk tahun ini PLN NP mematok target ada emisi setara 2 juta ton CO2 yang diperdagangkan.

"Tahun lalu kan hampir 1 juta ton, tahun ini mungkin 2 juta ton CO2. Ada 13 PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang ikut," kata Aji.

Baca juga: Transaksi Bursa Karbon Minim, Pengusaha Berikan Rekomendasi untuk OJK

Aji optimistis, ke depan perusahaan yang bisa membangun pembangkit listrik dengan energi terbarukan (renewable power plant) bisa membuat sertifikat karbon. Kemudian, perusahaan-perusahaan yang mengurangi emisi juga bisa membuat sertifikasi pengurangan emisi.

"Dari emisi itu dapat diperjualbelikan dan mendorong akan ada tambahan pendapatan lain sehingga secara keekonomian perusahaan yang membangun renewable plant akan menjadi berkurang bebannya," jelas Aji.

Baca juga: OJK: Transaksi di Bursa Karbon Masih Kecil

Sebagai informasi, pada 2023 PLN NP jadi salah satu pihak yang sangat agresif dalam pembukaan perdagangan karbon. Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah diresmikan sejak September tahun 2023.

Saat bursa karbon baru diluncurkan, PLN NP menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2.

IDXCarbon juga terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), administrasi dan perpindahan unit karbon menjadi lebih mudah dan menghindari double counting.

Selain terdaftar di bursa karbon, pada tahun lalu PLN NP juga melakukan perdagangan karbon secara langsung dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi secara langsung, offset emisi secara langsung, dan perdagangan offset melalui bursa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com