Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Makin Mahal, Simak Instrumen Investasi Lain yang Bisa Anda Lirik

Kompas.com - 12/08/2019, 07:05 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kenaikan harga emas yang masih berlanjut membuat investasi di emas semakin menarik di tengah banyaknya sentimen yang beredar di pasar keuangan global.

Namun, selain emas ada beberapa aset lainnya yang dianggap pasar sebagai safe haven atau aset imbal hasil dengan risiko rendah yakni valuta asing seperti yen dan dollar AS, serta obligasi milik pemerintah.

Penasihat keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, meskipun banyak pilihan safe haven di pasar keuangan, namun yang masih cukup menarik saat ini adalah emas.

Baca juga: Harga Emas Dunia Diprediksi Terus Kinclong hingga Setahun ke Depan

Harapannya, hingga akhir tahun ada peluang bagi harga emas untuk tumbuh hingga 12 persen.

"Biasanya kalau kondisi tidak menentu, emas jadi pilihan nomor 1, kemudian ke produk-produk obligasi pemerintah dan ketiga baru ke perbankan seperti ke deposito atau tabungan untuk jaga cash," sebut Eko seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (12/8/2019).

Dia mengatakan, untuk jangka panjang tren harga emas masih akan meningkat. Namun bagi mereka yang baru akan masuk, sebaiknya ditahan terlebih dulu lantaran harga sudah terlalu mahal.

Baca juga: Harga Emas Dunia Kembali Naik, Ini Sebabnya

Di sisi lain, investor juga bisa melirik aset-aset yang sudah terdiskon banyak seperti saham atau reksa dana saham untuk investasi jangka panjang. Adapun sektor yang bisa dilirik seperti saham milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor konsumsi dan konstruksi.

"Jadi, kalau mau investasi jangka panjang untuk 5-10 tahun, sekarang jadi kesempatannya biar dapat harga diskon," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com