Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Minimalisir Peluang Korupsi, Mentan Upayakan Langkah Strategis

Kompas.com - 17/08/2019, 18:38 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Justan Riduan Siahaan, menjelaskan tindakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran yang mencopot sejumlah pejabat eselon II, III, dan IV di Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura.

Dirinya mengatakan, hal tersebut merupakan upaya Mentan menutup rapat-rapat celah tindakan korupsi buntut kasus impor bawang putih yang diungkap KPK, Rabu (7/8/2019) malam.

“Pencopotan ini merupakan langkah strategis mengikuti Peraturan Pemerintah (PP) 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Sederhananya untuk memitigasi risiko," ucap dia sesuai rilis yang Kompas.com terima, Sabtu (17/8/2019).

Dirinya turut menampik tuduhan Mentan menyalahi arahan Presiden Jokowi yang meminta para Menteri Kabinet Kerja tidak merombak jabatan strategis hingga Oktober 2019.

Baca juga: Ini Langkah Mentan Amran Terkait Kasus Suap Impor Bawang Putih

"Ini bentuk tindakan tegas terhadap korupsi. Pejabat yang tidak terbukti atau indikasi pelanggaran akan dikembalikan ke posisi semula," papar Justan.

“Meski belum ada keterlibatan pejabat Kementan dalam kasus suap bawang putih ini, Kementan siap membantu KPK mengungkap tuntas sampai ke akar-akarnya," sambung dia.

Lebih jauh Justan menjelaskan, Mentan tak ingin reputasi baik Kementan yang meraih penghargaan anti gratifikasi pada 2017 dan 2018 dari KPK tercoreng oleh oknum pejabat nakal.

Kementan pun sejak awal telah kerja sama dengan KPK dengan menempatkan tiga personilnya di Kementerian demi mencegah korupsi.

Baca juga: Mentan Minta Eksportir Lapor Jika Terkendala Pengurusan Dokumen

“Hasilnya, hingga saat ini Kementan melalui Ditjen Hortikultura telah mencoret 72 importir bawang nakal. Pegawai Ditjen Hortikultura juga melaporkan ke KPK terkait pemberian gratifikasi,” cetusnya.

Perlu diketahui, sejak Amran menjabat, sebanyak 1.432 pegawai Kementan telah didemosi dan mutasi sebagai wujud penerapan revolusi mental dan reformasi birokrasi.

Adapun penerapan SPIP bertujuan memberikan kepastian tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com