Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jagung Lokal Surplus, Pengamat Imbau Pemerintah Tidak Lakukan Impor

Kompas.com - 22/08/2019, 10:41 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Data Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat target produksi jagung hingga akhir 2019 adalah sebanyak 33 juta ton.

Angka tersebut naik dari realisasi pada 2018 sebesar 28,92 juta ton dan dipastikan surplus melebihi kebutuhan.

Pengamat Ekonomi Politik Pertanian Universitas Trilogi, Muhamad Karim menilai hasil produksi jagung lokal ini dapat digunakan untuk kebutuhan konsumsi maupun kebutuhan lainnya.

"Oleh karena itu, pemerintah agar tidak gegabah dalam mengambil kebijakan impor sebab nantinya akan merugikan petani," ujar Karim.

Baca juga: Kementan Dorong Pasar Ekspor Melalui Layanan Sarita

Ia juga menilai harga jagung lokal lebih tinggi dibandingkan harga jagung impor adalah wajar.

Pasalnya, saat ini jagung lokal Indonesia kualitasnya lebih bagus, kandungan protein lebih banyak, dan varietasnya beragam.

"Musim kemarau membuat jagung lokal kualitasnya lebih bagus, kandungan protein jauh lebih tinggi, lebih segar, dan lebih diminati peternak," jelas Karim melalui rilis tertulis, Kamis (21/8/2019).

Dalam ekonomi, lanjutnya, kondisi ini wajar di mana barang yang berkualitas dan tinggi peminatnya akan diikuti kenaikan harga.

Meningkatkan produktivitas

Sementara itu, Sekretaris Dewan Jagung Nasional (DJN), Maxydul Sola mengatakan saatnya Indonesia fokus meningkatkan produktivitas jagung di dalam kawasan sentra jagung.

Hilirisasi, alat-alat pasca panen, dan pergudangan disiapkan untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga jagung di dalam negeri. 

"Harga di petani saat ini bagus, di atas Rp 3.150 per kilogram (kg). Kondisi saat ini ada pertanaman dan produksi jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan," ujarnya.

Sola menyebutkan rata-rata produktivitas jagung lokal sekitar 6 ton per hektar (ha). Oleh karena itu, DJN mendukung untuk produktivitas naik menjadi 8 hingga 10 ton per ha.

Baca juga: Bappenas: Program Kementan Terbukti Memacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Untuk diketahui, banyak sentra produksi yang sudah bisa mencapai target produktivitas tersebut, misalnya Sumbawa, Dompu, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Gorontalo.

"Tercukupinya kebutuhan jagung akan semakin menjauhkan Indonesia dari keran impor jagung yang merugikan petani," sebutnya.

Sola mengatakan untuk meningkatkan areal tanam di musim kemarau, DJN mendorong pembuatan embung dengan Dana Desa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com