Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peningkatan Kompetensi Instruktur Pelatihan Vokasi adalah Keniscayaan

Kompas.com - 23/08/2019, 12:15 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mempercepat peningkatan kompetensi instruktur pelatihan vokasi.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono mengatakan penyiapan tenaga kerja kompeten dan berkarakter positif dapat dilakukan melalui tiga pilar utama.

Antara lain tersedianya standar kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi, dan sertifikasi kompetensi.

Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, ketiga komponen tersebut harus dibangun dan dikembangkan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Baca juga: Kemnaker: Pengangguran Menurun, Lapangan Kerja Meningkat

Adapun salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur lembaga pelatihan adalah kompetisi antar instruktur.

Untuk itu, Kemnaker menyelenggarakan Kompetisi Kompetensi Instruktur Nasional (KKIN). Kompetisi ini merupakan metode untuk meningkatkan kompetensi instrukur, baik secara individu maupun kedinasan.

Dengan demikian mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional.

"Kompetisi antarinstruktur yang terstruktur dan sistematis dapat digunakan sebagai ajang untuk mengukur, meningkatkan, dan pemerataan peningkatan kompetensi yang terintegrasi," kata Bambang dalam acara Penutupan KKIN VII Regional Banten di BBPLK Serang, Banten, Kamis (22/8/2019).

Membina instruktur

Bambang mengungkapkan, kompetisi ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan sekaligus membina instruktur agar lebih kompeten, profesional, kreatif, dan inovatif.

Untuk diketahui, kompetensi instruktur yang dikompetisikan dalan KKIN meliputi kompetensi teknis kejuruan dan kompetensi metodologi pelatihan.

Bidang yang dikompetisikan meliputi sembilan bidang kompetisi, yaitu: Pengelasan (Welding), Otomotif Kendaraan Ringan (Automobile Technology), Instalasi Listrik (Electrical Installation), Tata Busana (Fashion Technology), Pendingin dan Tata Udara (Refrigeration and AC).

Ada pula Elektronika (Electronics), Desain Grafis (Graphic Design Technology), Perancangan Rekayasa Mekanik CAD (Mechanical Engineering Design CAD), dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis (IT Software Soltion for Business).

Baca juga: Kemnaker: Pengangguran Menurun, Lapangan Kerja Meningkat

"Pembinaan terhadap instruktur harus terus ditingkatkan guna mewujudkan instruktur yang kompeten, profesional, dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja serta dapat diterima di pasar kerja," terangnya.

KKIN VII Regional Banten diikuti 75 orang yang berasal dari 4 provinsi, yaitu Banten, Lampung, DKI Jakarta, dan Kalimantan Barat.

Kompetisi dilaksanakan di dua tempat yaitu BBPLK Serang untuk delapan bidang lomba dan metodologi, serta Balai Latihan Kerja (BLK) Cilegon untuk bidang lomba tata busana. 

"Saya harapkan setelah pulang ke daerah masing-masing, para kompetitor dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Lembaga Pelatihan Kerja," tutup Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com