Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga BI Turun, tetapi Bunga KPR Justru Naik, Ada Apa?

Kompas.com - 28/08/2019, 06:39 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa bank besar dalam negeri justru menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di tengah tren suku bunga Bank Indonesia (BI) yang justru tengah melandai.

Lia, salah satu nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), misalnya, mendapatkan pemberitahuan secara tiba-tiba oleh pihak customer service BNI Griya melalui SMS bahwa suku bunga KPR naik dari 13,4 persen menjadi 14 persen untuk cicilan pembayaran yang jatuh tempo mulai Agustus ini.

Ada pula Ichsan, nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), yang mengeluhkan hal sama meski dia tak begitu ingat besaran bunga dan kenaikannya. Hanya dalam surat yang dia terima, besaran tagihan cicilan naik jadi Rp 3,5 juta dari yang sebelumnya Rp 3,3 juta.

Jawaban BTN

Direktur Konsumer BTN Budi Satria menyangkal naiknya suku bunga KPR ketika suku bunga BI turun. Dia menjelaskan, sepanjang 2019, BTN baru menaikkan suku bunga KPR sebesar 25 bps, itu pun sebelum BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga.

"Setelah bunga BI turun, kami belum pernah menurunkan bunga KPR," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Baca juga : Ketika BI Turunkan Suku Bunga, Sejumlah Bank Justru Naikkan Bunga KPR

Dia menjelaskan, kenaikan suku bunga KPR tahun ini merupakan transmisi dari kenaikan suku bunga BI tahun lalu yang mencapai 175 bps atau 1,75 persen menjadi sebesar 6 persen.

Adapun setelah BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga sejak Juli lalu, dan kini sudah sebesar 5,5 persen, BTN pun tengah mengkaji kemungkinan suku bunga KPR kembali diturunkan.

"Kami akan review kemungkinan penurunan suku bunga KPR BTN," ujar dia.

Adapun pihak BNI hingga berita ini diturunkan belum memberikan konfirmasi.

Biaya tinggi

VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, cenderung tertahannya penurunan suku bunga KPR di tengah tren suku bunga rendah lantaran bank masih terbebani ongkos pendanaan yang terlampau tinggi.

Selain itu, juga karena tingginya premi risiko perbankan yang dipengaruhi tinggi atau rendahnya kredit.

Walaupun demikian, dengan relaksasi loan to value (LTV) ratio yang dilakukan BI Agustus 2018, suku bunga KPR berpotensi akan segera turun.

"Oleh sebab itu, permintaan terhadap properti dan KPR diperkirakan akan berangsur naik paling cepat akhir tahun ini atau awal tahun depan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com