Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Targetkan Pembayaran Kompensasi Blackout Rampung Akhir Bulan Ini

Kompas.com - 05/09/2019, 15:22 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengaku mulai membayarkan kompensasi kepada para pelanggan yang terkena pemadaman listrik total atau blackout yang menimpa wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah pada awal Agustus 2019 lalu.

Pembayaran kompensasi tersebut berupa potongan tagihan di bulan berikutnya bagi pelanggan pasca bayar.

Sedangkan, bagi pelanggan prabayar akan mendapatkan tambahan voucher ketika melakukan isi ulang.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pembayaran kompensasi itu sudah dilakukan sejak 1 September 2019.

Baca juga: PLN Sudah Bayar Kompensasi Blackout Rp 840 Miliar ke Pelanggan

“Prinsipnya pelanggan yang membayar tagihan listrik bulan Agustus akan mendapatkan (biaya kompensasi),” ujar Dwi kepada Kompas.com, Kamis (5/9/2019).

Dwi mengaku belum mengetahui apakah semua pelanggan PLN yang terkena dampak kejadian tersebut sudah menerima kompensasi.

Sebab, jika pelanggan yang belum membayar tagihan listrik di bulan Agustus atau yang belum melakukan pengisian token pasca blackout tersebut tak akan mendapat kompensasi.

“Harapan kami kalau di akhir bulan September baru bisa dikatakan semua (pelanggan telah mendapat kompensasi),” kata Dwi.

Baca juga: Cek Tagihan Listrik Anda, Apa Dana Kompensasi Pemadaman Sudah Masuk?

Sebelumnya, Per 1 September 2019, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mulai menyalurkan kompensasi atas kejadian pemadaman listrik total alias blackout yang menimpa wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Adapun total kompensasi disebut mencapai Rp 840 miliar.

Asal tahu saja, jumlah total pelanggan PLN yang dapat kompensasi mencapai 21,98 juta pelanggan.

Jumlah pelanggan tersebut terdiri dari pelanggan tariff adjustment dan non tariff adjustment 15,19 juta pelanggan dengan estimasi Rp 60 miliar dan untuk pelanggan tarif non adjustment sekitar 6,79 juta pelanggan dengan estimasi Rp 780 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com