Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Belum Mau Pasang Logo Lagi di Pesawat Sriwijaya Air

Kompas.com - 03/10/2019, 12:44 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara belum mau memasang kembali logo perusahaannya di armada Sriwijaya Air.

Ini meskipun kedua perusahaan tersebut sudah rujuk kembali.

“Kita lihat, kalau nanti safety-nya sudah standard Garuda kita yakinkan 100 persen kita pasang lagi (logo Garuda di armada Sriwijaya Air),” ujar Ari di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Ari menjelaskan, pihaknya harus memastikan bahwa aspek keamanan dan keselamatan di armada Sriwijaya Air harus benar-benar memenuhi standar.

“Kemarin kan memang kita stop layanan untuk maintenance-nya. Nah sekarang kita resume untuk kembali beroperasi,” kata Ari.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air

Sebelumnya, Maskapai Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logonya pada armada  pesawat Sriwijaya Air.

Hal ini dilakukan menindaklanjuti perkembangan yang terjadi atas dispute kerja sama Manajemen (KSM) Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group. 

“Pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standarisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute KSM tersebut,” ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2019).

Ikhsan menjelaskan, pencabutan logo tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan lambang Garuda Indonesia sesuai dan menjadi representasi tingkat keselamatan dan layanan yang dihadirkan dalam penerbangan.

Baca juga: Rujuk, Pesawat Sriwijaya Air Kini Bisa Dirawat di Bengkel Garuda

“Hal tersebut tentunya  sangat kami sayangkan khususnya mengingat perkembangan atas situasi yang terjadi tidak sesuai dengan  komitmen  KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group,” kata Ikhsan.

Adapun kisruh antara Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air disebabkan karena perombakan direksi. Orang-orang Garuda yang bekerja di Sriwijaya Air dicopot dari jabatannya.

Namun, setelah Sriwijaya Air terancam tak bisa beroperasi kembali karena dianggap tak layak, kedua perusahaan tersebut sepakat untuk kembali menjalin kerja sama manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com