Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Berat BKPM, Naikkan Peringkat Kemudahan Bisnis RI

Kompas.com - 31/10/2019, 16:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai lembaga pemerintah non-departemen, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tidak terlepas dari target kerja Presiden Joko Widodo.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun mendapat target kerja selama dirinya menjabat selama 5 tahun ke depan.

Perbaikan investasi, penguatan UMKM, kenaikan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia, dan penciptaan lapangan kerja menjadi tugas berat Bahlil.

"Pak Presiden minta perbaikan investasi, memperkuat UMKM, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menaikkan peringkat kemudahan bisnis Indonesia. Beliau juga meminta kepala badan untuk menjabarkan strategi konkret institusi mencapai tujuannya," kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Bahlil Lahadalia Jadi Kepala BKPM, Ini Harapan Pengusaha

Salah satu tugas berat yang diemban dirinya dan BKPM adalah menaikkelaskan Indonesia dalam peringkat kemudahan bisnis dari peringkat 73 menjadi peringkat ke-50.

"Minimal harus masuk ke peringkat 50 dari 73 yang kemarin (dikemukanan World Bank)," ujar dia.

Untuk memasuki peringkat 50, kata Bahlil, banyak perbaikan yang mesti dilakukan, seperti memperbaiki sistem perizinan dan membantu investor mengeksekusi investasinya di Indonesia.

"Minat investor sudah banyak tapi begitu masuk pintu, keluar lagi. Makanya kami sepakat membantu investor mengeksekusi. Kita akan bantu eksekusi untuk melakukan pendampingan kepada investor baik perizinan maupun persoalan yang lain," ucap Bahlil.

Baca juga: Kemudahan Berbisnis di Indonesia Stagnan, Ini Langkah Airlangga

Selain itu, dia juga punya PR untuk menciptakan lapangan kerja dari investasi yang masuk. Untuk itu, pihaknya berencana meminta investor menggandeng partner lokal sebagai mitra bisnis.

"Contoh bangun kebun di Papua. Kita minta pengusaha di Lapua untuk masuk (bergabung). Apapun pekerjaan yang bisa dikelola oleh lokal, kasihlah. Hal ini untuk mencegah terjadinya konflik ditingkat daerah," ujar dia.

Dia pun akan menggalakkan investasi dalam negeri dalam rangka membangun negeri, sehingga investasi akan terfokus pada sektor tertentu dan negara tertentu.

"Dan tidak hanya investasi yang besar-besar saja. Tapi investasi harus masuk kepada UMKM dan usaha menengah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com