Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BPS: Kami Tidak Boleh Memihak!

Kompas.com - 07/11/2019, 16:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, independensi merupakan harga mati yang harus dipegang teguh oleh lembaganya.

Adapun independensi yang dimaksud adalah tidak ada pemihakan kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) atau siapapun, sekalipun data tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan maupun sebaliknya.

"BPS tidak boleh ada pemihakan, harus mencerminkan apa yang ada di lapangan," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Baca juga: BPS: Pengangguran Meningkat, Lulusan SMK Mendominasi

Dia mengaku, menjadi independen memang tidak mudah bagi pihaknya. Tiap merilis data statistik, selalu ada pihak yang tidak suka hasilnya maupun yang menyukai hasilnya. Meski begitu, independensi tetap jadi kunci BPS menyajikan data.

"Banyak pertanyaan menjadi independen susah enggak? Ya enggak gampang. Saya enggak bilang susah, tapi memang enggak gampang. Tiap merilis data, selalu dilihat dari dua sisi. Ada pihak yang enggak suka dan ada yang suka. Dan di sana lah tantangan bagaimana kita mengeluarkan data dan tetap diterima," ucap Suhariyanto.

Dia menjelaskan, dalam penyajian data, pihaknya harus selalu mengacu pada petunjuk (guidance) yang telah ditentukan secara global. Misalnya saja, untuk menghitung inflasi, BPS harus mengacu penghitungan manual global disandingkan dengan consumer price.

"Jadi seluruh Kepala Badan Statistik selalu menghadiri pertemuan di New York untuk penghitungan. Ada (aturan) manual di sana yang mengacu konsep metodologi baku dan harus diacu oleh seluruh negara," tutur dia.

Baca juga: BPS Sebut Jumlah Pengangguran Turun sejak 2015 hingga 2019

Ketika angka tersebut dirilis, BPS tidak serta-merta seenaknya memanipulasi data. Suhariyanto mengatakan, ada pihak-pihak terkait seperti Forum Masyarakat Statistik yang mengawasi BPS.

Belum lagi lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang datang minimal setahun sekali untuk melihat perkembangan data.

"Jadi mereka akan cek data. Ekonom juga pasti akan mengecek data itu. Sekali lagi BPS harus independen, meskipun enggak gampang. Meskipun harus diakui masih banyak hal yang harus diperbaiki dan dilakukan," sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com