Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani, Gowes dengan Jokowi, dan Infrastruktur....

Kompas.com - 30/12/2019, 20:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia maju ketika infrastrukturnya terus dibangun dan dikembangkan.

Sebab, melalui infrastruktur roda perekonomian termasuk yang ada di pelosok negeri bisa berjalan.

Sebagai contoh, pada Senin (30/12/2019) pagi, Sri Mulyani mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi rehabilitasi Pasar Johar dan revitalisasi Kota Lama, di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dia menilai, infrastruktur di sana sudah mulai menunjukkan perbaikan.

"Indonesia maju hanya akan bisa maju dengan infrastruktur yang baik, yang bisa menciptakan aktivitas di seluruh Tanah Air. Faktanya tadi pagi saya masih naik sepeda dengan presiden dan sekarang menunjukkan infrastruktur kita sudah baik," katanya dalam sambutan penutupan perdagangan IHSG akhir tahun di Gedung BEI, Jakarta.

Baca juga: Penutupan IHSG Akhir Tahun, Harapan Sri Mulyani Pupus

Meski mulai berbenah, dia berharap pembangunan infrastruktur terus dimaksimalkan demi terciptanya kelancaran aktivitas ekonomi di seluruh Tanah Air.

Pendanaannya sendiri tentu saja tidak hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga melalui Pasar Efek.

"Tetapi itu masih belum yang kita inginkan dan maksimalkan. Oleh karena itu, kita perlu terus membangun infrastruktur dan pembiayaan serta pendanaan melalui instrumen pasar modal jadi kritikal," ujarnya.

Selain itu, tindakan pemerintah dalam transformasi ekonomi juga dilakukan penyederhanaan birokrasi yang keempat.

"Ini upaya pemerintah terus-menerus untuk memperbaiki institusi publik dan policy serta regulasi agar ekonomi kita bisa tumbuh secara maksimal, sehat, dan meratakan kesejahteraan," tuturnya.

Baca juga: Gara-gara Bea Masuk Barang E-commerce, Sri Mulyani Dapat Petisi

Sri Mulyani pun menyatakan bakal terus menyederhanakan regulasi untuk mendongkrak investasi yang kini jadi fokus Presiden Joko Widodo.

"Tentu kita ingin terus memperbaiki regulasi kita agar menjadi simpel, cepat melayani, dan pasti. Inilah reformasi dan prioritas pemerintah," ucapnya.

Tak lupa harapannya kepada industri pasar modal untuk mendukung program pemerintah termasuk halnya investasi.

"Saya berharap komunitas pasar modal bisa ikut mendukung baik mendukung di dalam program-program kerja maupun dalam penerapan inovasi regulasi pasar modal maupun instrumen yang tadi sempat saya dengar dari Ibu Nurhaida (Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK)," harapnya.

"Kami di kementerian keuangan sebagai pengelola kebijakan fiskal juga akan mendesain kebijakan ini sesuai dengan prioritas pemerintah dan siap bekerja sama dengan Anda semua," tegas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com