Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Iran Memanas, Luhut Minta Jangan Heboh

Kompas.com - 08/01/2020, 15:42 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas. Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan justru meminta agar persoalan ini tidak perlu diperbesar. Kondisi tersebut, menurut Luhut, harus disikapi dengan cermat.

"Jangan terlalu heboh dan harus cermat," katanya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Ini terutama dari sisi harga minyak mentah dunia yang melonjak akibat gejolak perang  AS-Iran.

Baca juga: Rudal Iran Hantam Markas Militer AS, Saham-saham Wall Street Jatuh

Nyatanya, Indonesia baru saja menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 Januari 2020. Namun, Luhut masih mencermati perkembangan kondisi global yang terjadi.

"Kita lihat saja. Ya pasti naik (harga minyak mentah dunia), ya enggak apa-apa suatu hidup pasti ada naik-turun," ujarnya.

Harga minyak kembali melambung imbas dari ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Kali ini giliran serangan rudal Iran ke markas gabungan AS di Irak menjadi sentimen pendongkrak harga minyak dunia.

Baca juga: Sri Mulyani Awasi Dampak Konflik Iran-AS ke Ekonomi RI

Mengutip dari CNBC, harga minyak acuan AS West Texas Intermediate (WTI) sempat menyentuh angka 65,5 dollar AS per barrel atau naik 4,5 persen pada Selasa (7/1/2020) malam waktu setempat.

Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak April tahun lalu. Hal serupa juga dialami acuan minyak jenis Brent yang naik 4,2 persen ke level 71,24 dollar AS per barrel.

Serangan terhadap markas AS di Irak tersebut dikonfirmasi oleh Pentagon.

Perisitiwa ini terjadi pada Selasa petang waktu setempat, dimana dilaporkan telah terjadi penembakan puluhan rudal ke pangkalan udara gabungan AS-Irak.

Akibat serangan ini, White House meyakini bahwa harga minyak dunia akan semakin melonjak di atas 70 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com