NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street New York berjatuhan, sementara aset safe-haven (aset investasi dengan risiko rendah) menguat pada hari Rabu waktu setempat, pasca rudal-rudal Iran menghantam pangkalan udara militer AS di Irak.
Mengutip CNN, Rabu (8/1/2020), Indeks Nikkei Jepang (N225) turun sebanyak 2,6 persen atau jatuh di bawah 23.000 untuk pertama kalinya dalam sekitar dua bulan. Terakhir kali Nikkei turun 2,4 persen.
Indeks Futures Dow (INDU) juga turun 330 poin, meskipun sempat jeblok di bawah 400. Indeks Futures S&P 500 (INX) turun 1,3 persen, sementara Nasdaq (COMP) futures turun 1,5 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan (KOSPI) melorot 1,3 persen dan Indeks Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) turun 1,1 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite (SHCOMP) China juga merosot 0,5 persen.
Baca juga: AS-Iran Kian Memanas, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI
Di sisi lain, aset safe haven menguat, seperti Yen Jepang menguat menjadi 107,89 yen per dolar AS, naik 0,5 persen dari hari sebelumnya. Emas naik 1,8 persen di atas 1.600 dollar AS per gram. Sementara Cryptocurrency Bitcoin naik lebih dari 6 persen menjadi 8.399,82.
Sementara itu harga minyak mentah AS melonjak hampir 4 persen menjadi sekitar 65,65 dollar AS per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Rabu.
Minyak mentah sebelumnya menetap di 62,70 dollar AS per barel selama perdagangan reguler Selasa.
Minyak mentah Brent mengikuti patokan minyak global, juga naik sebanyak 5 persen menjadi 71,75 dollar AS per barel.
Setidaknya terdapat 10 rudal Iran yang menghantam pangkalan udara al-Asad di Irak, yang menampung pasukan AS, menurut laporan komandan pasukan paramiliter Sunni di kota dekat Irak.
Baca juga: Konflik AS-Iran Memanas, Pertamina Evakuasi Pekerjanya di Irak
Televisi pemerintah Iran melaporkan, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, atau IRGC, telah menabrak pangkalan udara Ain al-Asad di Irak dengan puluhan rudal. IRGC memperingatkan AS akan mengirim rudal lebih dari itu, jika AS menyulut agresi baru.
Dalam sebuah spanduk, tertulis IRGC akan menargetkan negara bagian mana pun yang menjadi platform bagi agresi AS.
Pada hari Selasa, indeks Dow ditutup turun 120 poin karena investor bersiap akan rencana Iran untuk membalas dendam kepada Amerika Serikat.
Aksi saling balas ini, terjadi usai pekan lalu, serangan pesawat tak berawak AS menewaskan Qasem Soleimani - seorang komandan Iran dan salah satu orang paling kuat di negara itu, yakni kepala Pasukan Pengawal Revolusi Quds, sebuah unit elit yang menangani operasi Iran di luar negeri.
Baca juga: Tanpa Natuna, Singapura Gelap Gulita
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.