WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump mengisyaratkan kesepakatan fase dua dengan China baru akan diselesaikan pasca pemilihan presiden Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk memberikan keuntungan negoisasi bagi Trump.
Mengutip dari CNBC, Jumat (9/1/2020), AS akan segera mengirim orang untuk melakukan pembahasan dengan China usai menyelesaikan kesepakatan fase pertama beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Trump mengatakan pembahasan ini akan cukup memakan waktu.
"Saya pikir, saya ingin menunggu penyelesaiaan pembahasan sampai pemilu. Dengan demikian saya pikir, kita akan mampu membuat kesepakatan yang lebih baik," ujarnya seperti dilansir dari CNBC.
Meskipun Trump sering sekali mendorong penyelesaiaan tensi antar kedua negara, ini bukan pertama kali ia mengisyaratkan bahwa kesepakatan baru bisa diselesaikan pasca-pilpres AS.
Baca juga: Perang Dagang, AS Pilih Impor dari Vietnam
Menurut Trump, tensi perang dagang dapat mengancam pelaku usaha dan petani di AS yang berkegantungan dengan pasar China.
Bahkan, sampai saat ini Trump telah menggelontorkan uang sebesar 28 miliar dollar AS untuk memberikan insentif bagi para petani.
Sebagai informasi, AS dan China berencana menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama pada tanggal 15 Januari mendatang.
Kesepakatan ini meliputi pengurangan tarif, mewajibkan China untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS, dan perubahan peraturan kekayaan intelektual dan teknologi.
Rencananya, Wakil Perdana Menteri China Liu He yang juga kepala tim negosiasi China akan datang langsung ke Washington untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.