Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Dana Kelolaan Rp 37,4 Triliun, Danareksa Investment akan Terbitkan 4 Produk Baru

Kompas.com - 10/03/2020, 18:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Danareksa Investment Management membidik pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) 10 persen tahun 2020 dari Rp 34 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 37,4 triliun.

Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba mengatakan, pertumbuhan AUM bakal ditopang oleh penerbitan produk alternatif baru.

Perseroan berencana menerbitkan 4 Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan 1 Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) senilai Rp 500 miliar per fund.

"Dari 10 persen target pertumbuhan kita memang sebagian besar masih di drive oleh produk baru. Jadi ada produk baru sama optimalisasi produk lama. Produk baru itu sebagian besar memang lebih ke proteksi dan alternatif yaitu RDPT," kata Marsangap di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Valuasi Saham Kian Murah, Reksa Dana Saham Bisa Dilirik

Dia menuturkan, RDPT menjadi pemacu pertumbuhan bisnis Danareksa Investment tahun 2020. Sayangnya, RDPT kedua belum bisa diluncurkan pada kuartal I 2020 mengingat kondisi pasar masih belum tepat disamping akan berakhirnya kuartal pertama tahun ini.

"Kuartal I mungkin belum ada RDPT yang diluncurkan. Secara timing karena ada kondisi seperti ini (Corona) pembuatan produk baru juga agak tertahan," ujarnya.

Namun dia memastikan akan meluncurkan produk baru pada Semester I dengan target di bulan Mei 2020, entah RDPT maupun DINFRA. Tapi yang paling mengerucut adalah peluncuran DINFRA.

"Kita coba paling tidak semester I itu ada DINFRA yang sudah mengerucut atau RDPT sih. Yang DINFRA susah ada kandidat project juga. Tapi saya belum bisa share takut nanti ditikung," selorohnya.

Sementara itu, perseroan telah meluncurkan 1 produk RRPT pada Februari lalu. Sehingga peluncuran masih menyisakan 4 produk baru. Produk baru yang diluncurkan pada Februari itu untuk proyek properti anak usaha Hutama Karya.

"RDPT sudah launching 1, properti anak BUMN. Nilainya sekitar Rp 300 miliar. Berarti launching 3 lagi yang RDPT," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com