Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTI: 1,3 Juta Masyarakat Tetap Berpotensi Mudik, Jawa Tengah Jadi Tujuan Utama

Kompas.com - 14/04/2020, 14:43 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memproyeksikan, akan ada 1,3 juta orang yang tetap melaksanakan mudik ke berbagai daerah, meski pemerintah telah mengimbau untuk tidak melakukannya.

Ketua Umum MTI Agus Mulyono mengatakan, pemudik yang berasal dari wilayah Jabodetabek tersebut, utamanya akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan berbagai provinsi di Pulau Jawa lain.

"Ada 1,3 juta warga dianggap ada potensi mudik. Kemana mereka menyebar, Jawa Barat 13 persen, Jawa Tengah 33 persen, DIY 7,8 persen, Jawa Timur 20 persen," tutur Agus dalam video conference, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Survei Kemendes: 89,75 Persen Kepala Desa Tidak Setuju Warganya Mudik

Selain Pulau Jawa, Sumatera disebut juga akan menjadi tujuan utama bagi para pemudik. Lampung Selatan dan Lampung diproyeksi akan menampung 8 persen dari total potensi pemudik tersebut.

Agus menjelaskan, angka pemudik tersebut lebih rendah dari jumlah masyarakat yang belum mudik dalam data Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yakni sebesar 2,6 juta orang.

Menurutnya, jumlah masyarakat yang berpotensi nekat mudik tersebut berkurang setelah Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN dan BUMD.

Lebih lanjut, Agus meminta kepada pemerintah daerah untuk mengantisipasi pelaksanaan mudik 1,3 juta warga tersebut.

Baca juga: Luhut: Saya Mengajak Masyarakat untuk Tidak Mudik...

Apabila terlambat, daerah yang didatangi oleh warga dari Jabodetabek khususnya, akan menambah jumlah orang dalam pantauan (ODP).

"Ini berpotensi menjadi daerah penularan wabah baru apabila mudik ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah dan kita semua," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com