Ketut menambahkan, selama Januari hingga April 2020, nilai ekspor pertanian meningkat 16,9 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2019, dari Rp 115,18 triliun meningkat menjadi Rp 134,63 triliun.
Selain itu, surplus perdagangan produk pertanian selama Januari hingga April 2020 juga meningkat signifikan, yaitu 32,96 persen dari sebesar Rp 33,62 triliun (Januari-April 2019) meningkat menjadi Rp 44,70 Triliun (Januari-April 2020).
"Tahun 2019, China adalah negara tujuan ekspor utama produk pertanian kita. Dari ekspor produk pertanian senilai 26,31 miliar dollar AS (Rp 372,57 triliun), sebanyak 15,93 persen diekspor ke China,” katanya.
Baca juga: PDB Pertanian Naik di Triwulan I, Kementan Prediksi Kenaikan Berlanjut Hingga 2021
Selain China, negara tujuan ekspor berikutnya adalah India dengan pangsa pasar 11,24 persen, disusul Amerika Serikat 9,03 persen, Malaysia 5,05 persen, dan Pakistan 4,73 persen.
Perlu diketahui, nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke China selama tahun 2019 sekitar Rp 55,07 triliun dan nilai impor Rp 28,68 triliun, sehingga ada surplus Rp 26,39 Triliun.
Pada 2020 (selama Januari-Maret) Indonesia juga mengalami surplus perdagangan dengan China sekitar Rp 2,41 Triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.