JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan memangkas 35 perusahaan pelat merah.
Sehingga, nantinya dari 142 perusahaan yang ada sekarang akan dibangkas menjadi 107 BUMN saja.
Erick pun memastikan, 35 perusahaan pelat merah itu tak akan ditutup. Namun, nantinya akan digabungkan dengan perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama.
Baca juga: Erick Thohir: Akan Ada Direksi Telkom yang Usianya di Bawah 40 Tahun
“Kemarin yang 35 (BUMN yang dipangkas) itu berdasarkan merger dan penggabungan,” ujar Erick dalam diskusi virtual, Sabtu (13/6/2020).
Erick menjelaskan, pihaknya belum memiliki kewenangan untuk menutup suatu perusahaan plat merah. Namun, saat ini Kementerian BUMN tengah membahas soal kewenangan tersebut dengan Kementerian Keuangan.
“Jadi nutup perlu izin, nah ini yang bisa kita lakukan menggabungkan dulu, terutama di segmen-segmen yang memang bisa kita lakukan. Contoh Garuda kan sudah nutup lima anak usahanya. Itu enggak perlu izin, karena itu di bawahnya, anak cucunya. Kalau BUMN perlu izin, ini yang coba kita lakukan,” kata Erick.
Erick menambahkan, untuk penggabungan perusahaan BUMN, yang akan terdampak adalah jajaran direksi dan komisarisnya. Atas dasar itu, dia memastikan karyawannya tak akan terkena imbas.
Baca juga: Erick Thohir Pangkas 35 BUMN
“Kalau perusahaan sehat, pasti yang middle ke bawahnya sehat. Problem ini kan selalu yang bagian atas ini pemimpin terlalu membawa isu-isu yang populer, tapi ujung-ujungnya perusahaannya bangkrut semua, utangnya gede. Nah jadi saya sikat dulu yang di situ,” ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.