JAKARTA, KOMPAS.com - Perhotelan menjadi sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 lantaran okupansi yang anjlok sejak Maret 2020 lalu.
Kondisi ini turut dirasakan RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel daring.
Okupansi RedDoorz anjlok sepanjang pandemi, dengan penurunan paling dalam terjadi pada Maret-April 2020, seiring dengan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Okupansi RedDoorz Meningkat hingga 2 Kali Lipat
VP Operations of RedDoorz Adil Mubarak mengatakan, sebelum pandemi rata-rata okupansi RedDoorz di wilayah Jakarta mencapai 73 persen, namun pada Maret-April 2020 menjadi berkisar 29 persen-38 persen.
"Covid-19 memang telah berdampak sangat besar pada RedDoorz," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/10/2020).
Kendati demikian, seiring dengan kenormalan baru (new normal) okupansi RedDoorz mulai pulih. Ini terlihat dari peningkatakan okupansi sejak Juni 2020 hingga saat ini dengan rata-rata sebesar 50 persen.
Menurut Adil, tingkat okupansi RedDoorz tetap lebih baik dari pada rata-rata industri perhotelan, di mana pada Maret-April 2020 okupansi berkisar 9 persen-12 persen. Saat ini rata-rata okupansi industri pun sebesar 39 persen.
Baca juga: Promo RedDoorz, Ada Diskon hingga 99 Persen?
"Tapi kondisinya, kita lebih bagus dari industri, sekarang okupansi RedDoorz itu mencapai 50 persen untuk wilayah Jakarta," kata dia.
Ia menjelaskan, sejumlah strategi memang dilakukan RedDoorz untuk kembali menggaet pengunjung di tengah pandemi. Di antaranya sistem sertifikasi Hygiene Pass untuk jaringan properti RedDoorz.
Targetnya, setengah dari total 1.400 jaringan properti RedDoorz akan disertifikasi Hygiene Pass melalui kerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Adil mengatakan, Hygiene Pass meningkatkan kepercayaan pelanggan terkait penginapan yang bersih dan aman di masa pandemi. Sehingga, mampu menarik minat pelanggan untuk menggunakan RedDoorz.
"Rata-rata hotel yang sudah mendapatkan sertifikasi Hygiene Pass itu perbedaan okupansinya 7-10 persen lebih tinggi dari hotel yang tidak sertifikasi," ungkapnya.
Ia pun meyakini sektor perhotelan akan mengalami perbaikan kedepannya, seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk menstimulus perekonomian nasional. Terlebih, RedDoorz sendiri saat ini banyak mengandalkan wisatawan domestik bukan mancanegara.
"Kami optimistis, karena pemerintah sedang membuat banyak program yang membantu perhotelan dan pariwisata domestik," pungkas Adil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.