Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Prediksi IHSG Awal Pekan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 25/01/2021, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih akan bergerak di zona merah pada Senin (25/1/2021). Akhir pekan lalu, IHSG menutup perdagangan dengan dengan penurunan 1,6 persen pada level 6.307,12.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di berbagai negara diikuti pembatasan sosial ketat untuk mengekang penyebaran pandemi jadi sentimen negatif.

Hans menilai, pembatasan sosial secara ketat merusak optimisme tentang kinerja laba emiten yang mulai membaik. Selain itu, masih lambatnya program vaksin di berbagai negara membuat penguncian sosial menjadi pilihan mengatasi pandemi.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah membentuk candle dengan body turun dan shadow pendek indikasi tekanan turun,” kata Hans dalam pesan singkat, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi Terbatas Pekan Depan, Ini Sebabnya

Sentimen negatif juga muncul dari rencana pemerintah Hong Kong yang akan menerapkan lockdown terhadap puluhan ribu kawasan hunian dalam upaya menekan laju kenaikan kasus Covid-19. Sementara itu, Beijing mendesak warganya untuk tidak bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek.

Dari dalam negeri, sentimen negatif muncul setelah Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat diperpanjang selama 2 minggu, dari 26 Januari sampai dengan 8 Februari 2021.

Hans memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak support di level 6.283 sampai dengan 6.150 dan resisntace di level 6.350 sampai dengan 6.504.

Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :

1. Anugerah Investama

MAIN area akumulasi 745 – 810, TP 845 - 910, cut loss bila turun di bawah level 730.
BMRI rekomendasi buy back jika break level 7.600, TP 6.800 – 6.600, area sos 7.450 – 7.125.
INCO rekomendasi buy back jika break level 7.050, TP 6.000 – 5.800, area sos 6.875 – 6.275.

2. Artha Sekuritas

ASII rekomendasi buy 6.600 – 6.700, TP 6.900 – 7.000, stop loss 6.550.
TOWR rekomendasi buy 1.020 – 1.040, TP 1.080 – 1.100, stop loss 1.000.
PTPP rekomendasi buy 2.050 – 2.100, TP 2.150 – 2.200, stop loss 2.020.

3. BinaArtha Sekuritas

AALI rekomendasi buy di level 11.550 – 11.650, TP 12.100 – 13.750, support 11.100 – 10.750.
ANTM rekomendasi buy di level 2.850 – 2.880, TP 3.000 – 4.350, support 2.740 – 2.530.
BBRI rekomendasi buy and di level 4.680 – 4.720, TP 4.760 – 4.960, support 4.640 – 4.570.

Baca juga: Yusuf Mansur Jagokan Saham BCAP dan MNCN, Ini Kata Analis

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com