Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Ajak Pemda Manfaatkan Program Upland untuk Tingkatkan Sektor Pertanian

Kompas.com - 27/03/2021, 11:52 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy meminta pemerintah daerah memanfaatkan Program UPLAND untuk memulai era baru model pengembangan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Hal tersebut disampaikan dalam agenda penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah “The Development of Integrated Farming System in UPLAND Area” di Hotel Aston Priority, Jakarta pada Rabu (24/3/2021).

Penandatanganan perjanjian tersebut, kata Edhy, merupakan momen yang menjadi batu loncatan bagi seluruh masyarakat pertanian.

“Hari ini merupakan awal dari pelaksanaan model pengembangan pertanian terpadu yang terintegrasi, khususnya di daerah dataran tinggi,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima pada Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Jokowi Minta Sri Mulyani Suntik Anggaran Bulog untuk Serap Beras Petani

Adapun program UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. Program ini dibentuk demi meningkatkan kapasitas, daya inovasi, serta pendapatan petani.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memaparkan, program UPLAND memiliki beberapa tujuan.

Tujuan pertama adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air.

Kedua, mengembangkan sistem agrobisnis dan menguatkan sistem kelembagaan.
Sementara tujuan ketiga adalah membangun sentra pembibitan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana budidaya benih modern.

Baca juga: Sambut Panen Raya, Kementan Berkomitmen Jaga Harga Jual Gabah

Melalui program tersebut, diharapkan kelembagaan petani akan mengalami peningkatan, menjadi mandiri, memiliki posisi tawar yang lebih baik, serta mampu mengembangkan pasar untuk komoditas pertanian domestik maupun ekspor. 

Selain itu, menurut Mentan SYL, program UPLAND juga akan menjadi tantangan baru bagi masyarakat pertanian. Sebab, dalam pelaksanaannya, program UPLAND tidak boleh melupakan aspek lingkungan.

“Sistem pertanian yang dibangun harus mengutamakan kaidah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian, program UPLAND ini menjadi suatu kegiatan yang sangat challenging dalam mengharmonisasikan semua aspek," ujarnya.

Terkait pendanaan, Mentan SYL menjelaskan bahwa dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang pertanian, dana pembangunan dapat bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect.

“Pemerintah Indonesia saat ini telah mendapatkan loan agreement dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB),” katanya.

Baca juga: Peduli Kesejahteraan Petani, Kementan Bentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah

Menjadi teladan untuk program di masa depan

Mentan SYL juga mengatakan, untuk dapat mencapai target yang sudah ditentukan, harus ditanamkan semangat supaya program UPLAND bisa menjadi success story dan teladan bagi kegiatan Kementerian Pertanian di masa yang akan datang.

Mengamini hal tersebut, Dirjen PSP Sarwo Edhy juga menuturkan, koordinasi yang baik antara semua stakeholders, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan program UPLAND.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com