Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HOBI KOMPASIANA] Mempercantik Rumah dengan Barang Bekas | Tip Merawat dan Memelihara Landak Mini

Kompas.com - 09/04/2021, 13:30 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ada banyak cara untuk membuat suasana baru di rumah. Salah satunya adalah dengan mempercantiknya.

Mempercantik rumah adalah kegiatan menyenangkan. Terlebih kita sendiri yang melakukan dan sesuai keinginan.

Tak perlu dengan barang-barang mahal, memanfaatkan benda-benda tak terpakai namun masih berguna juga bisa dilakukan.

Seperti Kompasianer Mawan Sidarta yang mempercantik rumahnya dengan ban dan paralon bekas.

Selain tentang mempercantik rumah dengan barang-barang bekas, ada juga tip tip memelihara dan merawat landak mini dari Kompasianer Yohanes Ishak.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Hobi di Kompasiana:

1. Mempercantik Rumah dengan Ban dan Paralon Bekas

Kompasianer Mawan Sidarta punya hal unik untuk mempercantik rumahnya.

Ia memanfaatkan ban dan paralon bekas untuk pot-pot tanaman hias.

Tanaman-tanaman hias yang tanam, dikatakannya, tidak mahal harganya asalkan berwarna menarik dan telaten dalam merawatnya.

Adapun media tanam ia gunakan berkombinasi antara lapisan tanah bagian atas (top soil), kompos matang atau pupuk organik, sekam bakar, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1:1. (Baca selengkapnya)

2. Tip Merawat dan Memelihara Landak Mini yang Baik

Kompasianer Kompasianer Yohanes Ishak membagikan tip-tip merawat dan memelihara landak mini.

Menurutnya, memelihara landak mini mirip seperti memelihara hamster.

Bedanya, kalau hamster mudah kita angkat, sedangkan landak mini harus sedikit lebih berhati-hati agar tidak tertusuk durinya.

Memberikan makannya juga terbilang mudah, kita bisa memberikan pelet dari cat food atau bisa juga memberikan ulat hongkong.

"Tapi perlu diingat, jika kita berikan ulat hongkong, nantinya kotorannya sedikit lebih cair dan lebih bau jika dibandingkan dengan cat food," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Menunggu Mood Kapan Penulis Menjadi Produktif?

Menulis bagi Kompasianer Dwiatmoko adalah terapi yang dapat memberikan kebahagiaan dan spriti saat terpuruk.

Menulis juga baginya adalah tempat curhat karena kekesalan, emosi, cemas, ketidakberuntungan, patah hati bisa terlampiaskan dengan menulis.

Meski begitu, tak dipungkiri olehnya terkadang kemalasan menghantui dirinya.

untuk menyiasati itu ia memaksakan dirinya untuk memulai menulis walau kerap mengalami kemandegan ide.

"Saat saya menulis ini saya sedang malas dan tidak ingin menulis tapi saya dorong ke titik maksimal hingga mencapai lebih dari 700 kata. Ternyata saya bisa dan itu membuka semangat lagi untuk menulis di hari ini," tulis Kompasianer Dwiatmoko. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com