Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Istilah Populer Jual Beli Online: COD, PCB, Afgan, PLN, hingga DM

Kompas.com - Diperbarui 15/12/2021, 08:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

10. No afgan dan sadis

No afgan adalah istilah di mana penjual tidak menerima pembeli yang menawar barang terlalu rendah. Penjual tetap membuka tawar menawar, namun dengan selisih yang tidak terlalu jauh.

Istilah no afgan sendiri diambil dari penyanyi terkenal Afgan yang mempopulerkan lagu berjudul Sadis. Sadis adalah istilah yang biasa dipakai untuk menawar barang terlalu rendah dari harga awal.

Kebalikan dari sadis adalah nego tipis, yakni permintaan dari penjual agar menawar sewajarnya. 

11. Tijek

Tijek adalah kependekan dari mati pajek atau mati majak. Tijek biasanya hanya digunakan untuk jual beli kendaraan online, baik mobil atau motor.

Sebagai contoh, penjual menulis deskripsi "tijek 2". Artinya kendaraan yang ditawarkan pajaknya belum dibayarkan selama 2 tahun.

Baca juga: Lengkap Rincian Biaya Admin Mandiri, Bunga, dan Saldo Minimal Tabungan

12. TS

TS adalah istilah yang digunakan oleh orang yang pertama kali memposting penawaran barang. TS lazim dipakai dalam jual beli online di media sosial dan forum jual beli online. Istilah TS diambil dari thread starter. 

13. Net

Nett adalah istilah yang digunakan terhadap harga suatu barang yang sudah pas menurut penjual dan tidak bisa ditawar lagi. Dengan menambah deskripsi net, penjual menolak pembeli untuk menawar barang.

14. A dan B

A dan B adalah istilah yang lazim digunakan untuk jual beli hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. A merujuk pada angka Rp 100.000. Sementara B adalah istilah untuk nominal Rp 50.000.

Jika seorang menyebutkan harga A2, maka harga yang ditawarkan adalah Rp 200.000. Kemudian jika penjual menulis A3B1 artinya Rp 350.000. Istilah lain yang kerap digunakan dalam jual beli hewan peliharaan adalah ganti pakan, merujuk pada uang yang harus dibayarkan kepada pemilik lama. 

15. Mahar

Mahar adalah istilah lain dari harga yang ditawarkan atau harga yang diminta penjual. 

16. Kaleng

Kaleng adalah istilah yang biasa digunakan dalam jual beli mobil bekas. Kaleng artinya bodi mobilnya tidak menggunakan dempul tebal alias masih orisinal dari pabriknya.

Sehingga saat diketuk dengan jari, bunyinya masih terasa seperti kaleng tipis. Mobil yang tidak kaleng artinya sudah didempul ulang, baik dicat baru atau untuk menyamarkan bekas tabrakan.

17. PLN 

Sama halnya dengan kaleng, PLN adalah istilah umum dalam jual beli kendaraan. PLN sendiri bukan artinya sistem kelistrikan pada kendaraan, namun merupakan kependekan dari pelat nomor yang berarti merujuk pada status pajak tahunan. 

Saat penjual menyebut PLN on, artinya pajak kendaraan masih hidup atau pajaknya dibayarkan rutin oleh pemiliknya. Sebaliknya PLN off adalah istilah kendaraan yang dijual ketika pajaknya sudah mati.

18. Preloved

Preloved adalah istilah untuk menyebut kondisi barang bekas atau barang second, terutama pakaian. Preloved mengandung barang bekas yang dijual masih dalam kondisi sangat baik. 

19. BNIP

BNIB adalah singkatan dari brand new in box. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan barang yang masih berada dalam box, masih bersegel, belum pernah dibuka. Biasanya penjual yang menggunakan istilah ini adalah mereka yang menjual barang elektronik.

Baca juga: Mau Buka Rekening BCA? Ini Biaya Admin Per Bulan dan Setoran Awalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com