Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting! Diskusikan 7 Hal Keuangan Ini Sebelum Menikah

Kompas.com - 31/05/2021, 07:11 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Rista Zwestika, CFP®, menikah bukanlah suatu perlombaan yang harus segera kamu lakukan. Karena, menikah adalah awal dari bahtera kehidupan yang nyata.

Sehingga, sebelum memutuskan untuk menikah atau merencanakannya, banyak hal yang harus kamu perhatikan bersama pasangan agar lebih jelas dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Kamu pun harus yakin soal hati bahwa 100 persen siap hidup bersamanya tanpa keraguan. “Karena pernikahan itu tidak selalu sama saat kamu sedang pacaran,” ungkap Rista.

Dalam pernikahan, keuangan bisa menjadi masalah yang sangat sensitif bahkan bisa berujung perceraian. Lalu, bagaimana solusi jalan tengahnya?

Baca juga: Tips Mengatasi Latte Factor, Pengeluaran Kecil yang Gerogoti Keuangan Kamu

Berikut ini Rista memaparkan apa saja yang harus didiskusikan bersama pasangan soal perencanaan menikah.

1. Terbuka soal keuangan

Bahasan tentang pernikahan itu beragam, dan sebaiknya kamu tidak berfokus pada konsep perayaan pernikahan saja, tapi bahas keuangan juga penting.

Meski begitu, bagi sebagian masyarakat, berbicara soal uang sebelum menikah itu masih dianggap tabu. Banyak yang takut dianggap materialistis oleh pasangannya.

Padahal membahas keuangan sangat penting. Hal ini untuk meminimalkan salah satu faktor penyebab pertengkaran saat sudah menjadi suami istri. “Bila dibiarkan, hal ini bisa memicu perceraian,” kata Rista.

Sebelum memutuskan menikah, ketahui dahulu kondisi keuangan masing-masing. Bahkan kalau perlu, ketahui sampai ke keuangan keluarganya.

Kompromikan segala sesuatu yang berhubungan dengan uang secara tuntas, agar tidak ada lagi hal yang mengganjal.

“Mulai dari anggaran belanja rumah tangga, gajinya dan gajimu, juga pembiayaan pernikahan kalian berdua,” jelasnya.

2. Sumber keuangan sesudah menikah

Kamu perlu jujur kepada calon pasanganmu tentang penghasilan dan sumber penghasilan. Memang tidak mudah membicarakan hal ini.

“Terlebih kalau ada ketimpangan penghasilan antara kamu dengan calon pasangan,” ucap dia.

Namun apapun itu, harus dicoba untuk dibahas bersama. Karena manfaatnya akan terasa lebih mudah dalam mengelola semua pemasukkan ketika sudah berkeluarga. Apakah keuangan akan digabung atau tidak.

“Selain itu, jadi lebih mudah memprediksi tujuan keuangan rumah tangga ke depannya,” kata Rista.

Baca juga: ASN Boleh Cuti Selama Periode Larangan Mudik bila Hamil, Sakit, atau Menikah

3. Pola anggaran keuangan keluarga

Tanyakan juga kepada pasangan, bagaimana pola pengaturan keuangan keluarga setelah menikah, siapa yang akan jadi bendaharanya, dan sistemnya akan seperti apa.

Pasalnya, sudah pasti pola pengaturan anggaran rumah tangga berbeda sekali ketika saat masih lajang. Serta, masing-masing juga punya caranya sendiri dalam mengelola uang.

“Makanya penting untuk dibahas agar tercapai kesepakatan dengan keduanya,” tegas Rista.

4. Utang piutang

Kamu juga harus memastikan secara persis, apa dia punya utang atau tidak. Jika iya, tanyakan berapa besar jumlah utang yang dimilikinya.

Meskipun kamu tidak bertanggung jawab secara hukum atas utang tersebut, paling tidak kamu harus tahu apakah nantinya penghasilan pasangan akan tetap untuk bayar utang tersebut, atau dia akan giat mencari tambahan lain untuk membayar utang.

Menurut Rista, banyak pasangan yang tidak membahas utang sebelum menikah, akhirnya marah dan merasa terjebak ketika sudah menikah.

Baca juga: Investasi untuk Dana Menikah? Kenapa Tidak

5. Menanggung biaya keluarga atau tidak

Di media sosial, sering terdengar dengan istilah sandwich generation atau generasi sandwich. Rista mengibaratkan hal ini seperti income-nya satu tapi membiayai banyak dapur.

Hal ini juga perlu dibahas. Karena, tidak jarang juga masalah pembagian harta untuk orang tua atau keluarga bisa memicu pertengkaran nantinya.

Jadi, bahas secara santai dengan pasangan, bagaimana pembagian budget yang tepat untuk keluarga.

6. Tujuan keuangan

Tujuan keuangan juga penting untuk dibahas demi memaksimalkan masa depan keluarga.

Karena dari sini kamu bisa menyamakan persepsi tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan ada berbagai macam, mulai dari tujuan jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Bila kamu kebingungan untuk membahas tujuan keuangan, kamu bisa meminta bantuan dari jasa perencana keuangan.

Sehingga, kamu dan pasangan bisa tahu apakah dengan income yang dimiliki saat ini mungkin mencapai tujuan tersebut atau tidak. “Keuangan pun jadi lebih terarah lagi,” kata Rista.

Baca juga: Cari Paket Menikah di Hotel? Ini Kisaran Biaya dan Fasilitasnya

7. Boleh bekerja atau tidak

Bila sebelumnya, kamu adalah wanita karier yang gemar bekerja, penting untuk berbicara ini bersama pasanganmu dan mendapat kesepakatan bersama.

Kamu harus melihat dari segala sisi yang berarti apakah nanti calon pria bisa memenuhi kebutuhan dengan satu income saja atau tidak.

Kalau diizinkan bekerja, akan seperti apa toleransinya terhadap keluarga, bagaimana bagi tugas dalam menjalankan pekerjaan rumah, dan lainnya.

Itulah berbagai bahasan untuk diskusi soal keuangan sebelum menikah, ada baiknya bicarakan baik-baik dengan kepala dingin agar bisa memberikan jawaban yang disepakati bersama (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com