Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kondisi Pandemi, Mentan SYL: 273 Juta Penduduk Butuh Makan

Kompas.com - 17/07/2021, 17:56 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pemenuhan dan kemandirian pangan adalah hal utama bagi setiap bangsa.

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat mengunjungi Balai Besar Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (16/7/2021).

"Semua orang butuh makan, apalagi di masa pandemi ini, vaksin saja tidak cukup. Tugas kami di Kementan, bersama petani dan pemerintah daerah (pemda) menyediakan itu. Ada 273 juta penduduk Indonesia yang perutnya harus diperhatikan," tutur Mentan SYL.

Menurutnya, dalam kondisi pandemi ini, negara membutuhkan pengorbanan dari berbagai pihak.

Baca juga: Realisasikan Pertanian 4.0, Kementan Buka Perbengkelan Alsintan di Parigi

"Sekarang waktunya kita berkorban untuk kepentingan bangsa. Mungkin saat ini defence sebenarnya tidak buat program baru, tapi program yang ada kita efektifkan untuk makannya rakyat," tegas Mentan SYL.

Ia berpesan, agar semua pihak terus bekerja dan fokus pada tugas dan kewajiban masing-masing.

“Jangan berhenti. Don't stop. Kalian fokus saja kepada tugas dan apa yang kalian kerjakan,” pesan Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (17/7/2021).

Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), kata Mentan, semua pihak harus bekerja sama untuk menangani pandemi.

Baca juga: Jokowi: Peristiwa Satpol PP Pukul Pemilik Warung di Gowa Memanaskan Suasana

“Sangat jelas (seperti) arahan Bapak Presiden, semua harus hand in hand, tidak bisa semuanya diselesaikan sendiri,” kata Mentan SYL.

BB-Vet Denpasar

Seperti Balai Besar Veteriner (BB-Vet) di wilayah lainnya, BB-Vet Denpasar memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan derajat kesehatan hewan serta produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Sepanjang 2020, BB-Vet Denpasar bekerja sama dengan lima universitas telah untuk melakukan penelitian untuk menyelidiki, menguji, dan mengembangkan teknik dan metode penyidikan, serta menguji penyakit hewan.

Baca juga: Cerita Warga Denpasar Jalani Isolasi Mandiri: Obat Beli Sendiri, Tak Ada dari Pemerintah

Kelima universitas yang bekerja sama dengan BB-Vet Denpasar antara lain Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Brawijaya (Unibraw), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Adapun wilayah kerja BB-Vet Denpasar berada di tiga provinsi, yakni Provinsi Bali, NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com