Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Axiata Caplok 66 Persen Saham Link Net, Seperti Apa Rencana Bisnisnya?

Kompas.com - 02/08/2021, 11:37 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Axiata Group Berhad akan menjadi pengendali baru PT Link Net Tbk (LINK). Hal ini setelah EXCL dan Axiata mengakuisisi 1,82 miliar saham atau setara 66,03 persen modal disetor Link Net.

XL Axiata mengungkapkan bahwa XL dan Axiata telah menandatangani term sheet yang belum mengikat untuk akuisisi 66,03 persen saham Link Net. Kedua pihak tersebut akan membeli saham LINK dari Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk (KBLV).

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengungkapkan, EXCL akan terus melakukan investasi di wilayah luar Jawa, memperluas partnership dan pengembangan produk dengan personalization, serta mengembangkan bisnis HOME.

Baca juga: Dikabarkan Caplok Saham Link Net, Ini Respons XL Axiata

Tercatat, hingga bulan Juni 2021 aktivitas bisnis XL Home terus mengalami peningkatan. Adapun tingkat penetrasi pelanggan hingga saat ini telah mencapai hampir 20 persen dari total homepassed.

EXCL memproyeksikan dapat meningkatkan cakupan jaringannya hingga ke 650.000 homepass dari yang saat ini mencapai 580.000 homepass.

“Pelanggan yang menjadi target XL Axiata adalah pelanggan yang produktif, yang diharapkan mampu mendorong peningkatan pertumbuhan pendapatan perusahaan,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8/2021).

Dia mengatakan, di tengah kompetisi yang semakin ketat, penambahan pelanggan menjadi harapan, sehingga pihaknya terus meningkatkan loyalitas pelanggan-pelanggan yang sudah ada agar tidak berpindah.

“Banyak hal tentu yang menjadi penyebab pertumbuhan pelanggan, termasuk diantaranya kualitas layanan dan jaringan, harga paket-paket layanan yang ditawarkan, termasuk tentunya kompetisi/persaingan dengan operator lainnya,” katanya.

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah total pelanggan XL Home mencapai lebih dari 110.000 pelanggan dengan sekitar lebih dari 580.000 homepass. Adapun hingga akhir tahun 2021 nanti diharapkan bisa mencapai hingga 650.000 homepass.

Sementara untuk serapan capex sampai semester 1 2021 belum bisa disampaikan. Namun mayoritas penggunaan capex untuk mendukung pengembangan jaringan khususnya 4G dan juga kesiapan jaringan untuk percepatan implementasi 5G guna mendukung bisnis layanan data.

Baca juga: Bank Dunia: Kesenjangan Digital Indonesia Lebar, 49 Persen Penduduk Belum Akses Internet

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com