Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nasihin Masha
Pegiat Literasi

Pemerhati dan pegiat literasi. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Republika.  

Demi Petani, Gobel Menyusuri Belarusia

Kompas.com - 29/10/2021, 16:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setiap tahun Indonesia mengimpor 698.000 ton potassium dari Belarusia. Indonesia tak memiliki tambang potasium sehingga harus melakukan impor sepenuhnya. Adapun negara-negara penghasil potasium terbesar di dunia adalah Kanada, Rusia, dan Belarusia.

Setiap tahun Indonesia mengimpor potasium hingga lebih dari dua juta ton, termasuk jenis potasium untuk pengeboran minyak. Sebagai negara agraris—pertanian dan perkebunan—, Indonesia membutuhkan banyak pasokan potasium.

“Kita perlu jaminan pasokan potasium dan juga jaminan harga yang stabil dan kompetitif. Inilah makna kunjungan saya ke Belarusia. Berbisnis yang baik itu harus dimulai dengan persahabatan yang baik,” kata Gobel.

Fokus pertanian

Gobel memang memiliki perhatian yang besar terhadap sektor pertanian. Pertama, Indonesia adalah negara agraris sehingga pertanian harus menjadi prioritas. Kedua, pertanian menyerap tenaga kerja yang sangat besar sehingga harus dijaga stabilitas dan konsistensinya.

Ketiga, pertanian adalah menyangkut harga diri, martabat, dan kedaulatan suatu bangsa. Karena pangan adalah faktor fundamental nasib suatu bangsa. Jika pertanian runtuh maka harga diri, martabat, dan kedaulatan bangsa akan tergadaikan dan Indonesia harus mengemis kepada bangsa lain untuk kebutuhan makannya.

Keempat, pertanian di Indonesia termasuk ke dalam sektor UMKM yang merupakan fondasi ekonomi nasional. Berkali-kali Indonesia dihantam krisis namun sektor UMKM selalu menjadi penyelamatnya. Bahkan, di saat terkena pandemi Covid19, ketika sektor UMKM lain ikut terkena krisis, pertanian justru tetap kokoh berdiri menyuplai kebutuhan pangan nasional.

“Jadi kita, khususnya saya, sangat peduli terhadap masalah pertanian ini. Banyak seginya yang harus kita bela dan kita muliakan,” kata Gobel.

Gobel bukan hanya berkunjung ke Belarusia untuk membuktikan kepeduliannya pada masalah pertanian. Ia juga membentuk beberapa koperasi petani.

Selain itu, ia juga melakukan uji coba pertanian dengan pupuk nonsubsidi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hal itu ia lakukan di Gorontalo, Jember, dan Sumba.

Ia juga, melalui dana aspirasi selaku anggota dan pimpinan DPR RI, telah menyalurkan ratusan traktor untuk petani. Selain itu, ia pun menyalurkan bibit, pupuk, pengering gabah, dan penggilingan padi.

Selain itu, Gobel mengingatkan pula bahwa Indonesia harus bisa belajar dari Belarusia dalam masalah pangan dan pertanian ini.

“Mereka bisa berdaulat di bidang pangan dan pertanian. Tentu ada yang bisa kita pelajari dari sistem mereka,” katanya.

Produk pertanian pangan Belarusia memiliki produktivitas 2,5 kali lipat dari kebutuhan nasional. Produktivitas daging mereka juga memiliki produktivitas 1,3 kali lipat dari kebutuhan nasional.

Kelebihan produksi pertanian dan dagingnya untuk diekspor ke negara-negara lain, khsususnya Eropa. Kualitas keju dan susu Belarusia juga dikenal bagus dan lezat. Indonesia adalah salah satu importer susu dari Belarusia.

Dalam indeks pertanian global, Belarusia menduduki peringkat ke-23 dari 120 negara. Mereka menghasilkan 8,5 miliar dollar AS dari ekspor pertaniannya.

Traktor dan dump truck

Hal strategis lain dari kunjungan Gobel ke Belarusia adalah untuk mengunjungi pabrik traktor dan dump truck di Minsk, ibu kota Belarusia. Gobel mendatangi pabrik traktor Belarus Tractor dan pabrik dump truck Belaruski Autamabilny Zavod (BelAZ) atau Belarusian Automobile Plant.

Belarus Tractor telah berusia 75 tahun. Pabrik traktor ini memproduksi 27 jenis traktor, mulai dari yang berkekuatan 9 PK (tenaga kuda) hingga yang berkekuatan 359 PK.

Pabrik ini mampu memproduksi satu traktor dalam setiap lima menit, setahun bisa memproduksi 4.000 traktor. Produk mereka diekspor ke 110 negara di dunia.

Pendapatan mereka sekitar 5 miliar dollar AS per tahun. Sekitar 60 persen produksinya untuk diekspor.

Mereka berminat mencari mitra bisnis di Indonesia agar traktor mereka dapat dipasarkan ke Indonesia. Saat ini mereka sedang mengurus sertifikasinya agar bisa masuk pasar Indonesia dan juga bisa masuk ke dalam e-katalog. Mereka mengaku sedang mengikuti proses pengadaan traktor di Indonesia.

Belarusia juga merupakan produsen dump truck terbesar di dunia untuk keperluan pertambangan. Pabrik truk raksasa yang memiliki luas 120 hektare itu bernama Belaruski Autamabilny Zavod (BelAZ) atau Belarusian Automobile Plant.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com