Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nasihin Masha
Pegiat Literasi

Pemerhati dan pegiat literasi. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi Republika.  

Demi Petani, Gobel Menyusuri Belarusia

Kompas.com - 29/10/2021, 16:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pabrik ini berdiri pada 1946 dan 100 persen milik negara. BelAZ memproduksi dump truck berkapasitas mulai dari 25 ton hingga yang berkapasitas 450 ton, inilah dump truck dengan kapasitas terbesar di dunia.

Produk mereka diekspor ke seluruh dunia, termasuk 80 dump truck ke pertambangan batubara di Kalimantan. Saat ini mereka sedang mengikuti tender untuk pengadaan 20 dump truck di Indonesia.

Dalam kunjungan itu, Gobel diberi kesempatan untuk menyetir dump truck yang memiliki kapasitas 450 ton. Dump truck seukuran rumah itu bisa dengan mulus dikendarai Gobel.

Gobel mengatakan, traktor produksi Belarusia memiliki kualitas yang bagus tetapi harganya sangat kompetitif sehingga bisa masuk ke pasar Indonesia. Namun, Gobel berpendapat sebaiknya perusahaan traktor Belarusia memproduksi traktornya di Indonesia.

“Dengan demikian harganya bisa lebih murah lagi karena mengikuti ketentuan tentang besaran kandungan lokal. Ini juga akan menumbuhkan industri komponen di dalam negeri serta menyerap tenaga kerja di Indonesia. Jadi ini bisa menjadi kerja sama yang saling menguntungkan. Apalagi mereka berminat mencari mitra di Indonesia,” katanya.

Kepada mereka, Gobel menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara agraris dan memiliki penduduk 270 juta. “Jadi potensi pasarnya sangat besar,” katanya.

Traktor produksi Belarusia mulai dari yang hand tractor hingga traktor empat roda berukuran raksasa. Menurut Gobel, Indonesia harus terus melakukan modernisasi di bidang pertanian agar lebih efisien, produktif, dan menyejahterakan petani.

Pengadaan traktor yang berkualitas dan memiliki harga yang kompetitif merupakan bagian dari upaya tersebut. Saat ini di Indonesia sudah ada sejumlah traktor buatan Jepang, China, dan Korea Selatan.

Gobel mengatakan, dengan membangun pabrik traktor di Indonesia maka petani menjadi lebih yakin dan mendapat kepastian. “Yaitu jaminan terhadap ketersediaan komponen suku cadang maupun perawatan. Kan penggunanya petani,” katanya.

Gobel mengingatkan kepada Belarusia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara. Saat ini, Indonesia masih sangat defisit dalam berdagang dengan Belarusia.

Dalam delapan bulan pada 2021 ini, ekspor mereka ke Indonesia naik lima kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Nilainya mencapai 3 juta dollar AS.

Gobel meminta neraca perdagangan kedua negara yang defisit untuk Indonesia agar diseimbangkan.

“Misalnya dengan mengimpor karet dari Indonesia untuk bahan baku ban traktor dan dump truck,” kata Gobel.

Selama ini, mereka mengimpor karet dari Vietnam dan dari negara-negara Afrika Barat. Padahal, kualitas karet di Indonesia lebih bagus dari produk negara-negara tersebut.

Selain itu, Belarusia juga bisa mengimpor produk-produk pangan lainnya yang tak dimiliki Belarusia seperti ikan laut, rempah-rempah, kopi, dan lain-lain.

Pada kesempatan itu Gobel mengenalkan minuman herbal untuk keperluan menghangatkan badan dan meningkatkan imunitas.

“Jadi intinya agar kerja sama kedua negara menjadi saling menguntungkan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Belarusia meminta agar Indonesia membuka kedutaannya di Belarusia dan tak menjadi bagian dari kedutaan Indonesia di Rusia.

Dalam kunjungan ke Belarusia ini, Gobel diterima Ketua DPR Belarusia Vladimir Andreichenko, Menteri Pertanian Ivan Krupko, dan Wakil Menteri Luar Negeri.

Dalam kunjungan dengan jadwal yang cukup padat itu, Gobel melakukan pembicaraan dengan pejabat negara Belarusia maupun kunjungan ke pabrik dan pertambangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com