JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bitcoin dan mata uang kripto lain kompak merosot pada perdagangan hari ini, Selasa (16/11/2021).
Dikutip dari Coinmarketcap, harga bitcoin hari ini berada di kisaran 60.527 dollar AS per keping atau sekitar Rp 859,48 juta (kurs Rp 14.200). Nilai tersebut terkoreksi 8,17 persen bila dibandingkan dengan harga perdagangan sehari sebelumnya.
Padahal, sepekan yang lalu, harga bitcoin nyaris menyentuh rekor harga tertinggi di kisaran Rp 1 miliar.
Merosotnya harga bitcoin diikuti oleh aset kripto lain, salah satunya ethereum. Harga ethereum pada perdagangan hari ini berada di kisaran 4.265,64 dollar AS per keping atau sekitar Rp 60,56 juta.
Baca juga: Harga Bitcoin Naik dan Coba Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
Bila dibandingkan dengan harga sehari yang lalu, harga ethereum telah merosot 9,81 persen.
Dilansir dari CNN, penyebab dari harga bitcoin anjlok pada perdagangan hari ini adalah kebijakan pemerintah China yang kian memperketat kegiatan penambangan aset kripto.
Otoritas setempat menyebut penambangan kripto sangat berbahaya dan mengancam upaya negara tersebut untuk mengurangi emisi karbon.
Juru Bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Meng Wei membahas mengenai bahaya penambangan bitcoin dalam sebuah konferensi pers hari ini di Beijing.
Ia mengatakan, penambangan bitcoin membutuhkan energi yang sangat besar dan memproduksi emisi karbon.
Baca juga: Penggunaan Blockchain Selain untuk Mata Uang Kripto, Untuk Apa Saja?
NDRC yang merupakan badan perencanaan pembangunan China bakal meluncurkan kebijakan skala penuh untuk menindak aktivitas penambangan mata uang kripto dengan fokus terutama pada kegiatan penambangan komersil serta peran perusahaan swasta pada industri tersebut.
Ia juga menambahkan, produksi dan perdagangan kripto memiliki risiko yang menonjol serta mengecam setiap kegiatan terkait dengan kripto dan menganggap kegiatan terkait sebagai buta dan tak teratur.
Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, NDRC mengatakan bakal menaikkan harga listrik bagi setiap institusi yang memanfaatkan akses listrik bersubsidi untuk penambangan kripto.
Untuk diketahui di China, pemerintah setempat menyediakan listrik bersubsidi bagi sekolah, pusat-pusat komunitas, dan beragam instutsi kesejahteraan masyarakat lainnya.
Baca juga: Gara-gara Aset Kripto Squid Game, Pria Ini Rugi Nyaris Rp 400 Juta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.