Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Klaim Program Kartu Prakerja Mampu Kurangi Pengangguran

Kompas.com - 15/12/2021, 20:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan program Kartu Prakerja bisa mengurangi angka pengangguran. Hal ini dibuktikan dari jumlah pengangguran yang mulai bekerja, telah bekerja, bahkan ada yang berwirausaha.

"Kita lihat Kartu Prakerja, selain lulusan SMA, korban PHK, pengangguran, saat disurvei ada 63 persen yang menganggur sudah bekerja dan 17 persen yang masih menganggur itu telah bekerja, sisanya 46 persen masih berupaya. Walaupun dari sekitar 27 persen tersebut sudah menjadi wirausaha," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Penutupan Program Kartu Prakerja secara virtual, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Program Kartu Prakerja Lanjut di 2022, Pemerintah Anggarkan Rp 11 Triliun

Adanya perkembangan para pengangguran yang mulai mendapatkan penghasilan, maka pemerintah pun memutuskan untuk melanjutkan program Kartu Prakerja di tahun 2022, dengan nilai anggaran sebesar Rp 11 triliun.

Baca juga: ASN Diminta Giat Belajar Layani Publik Secara Digital, Seperti Program Kartu Prakerja

Prakerja Gelombang 23, teruka 3 juta-4,5 juta kuota

Pembukaan pendaftaran Prakerja Gelombang ke-23 pada tahun depan, kata Airlangga, masih dalam pembahasan oleh Komite Cipta Kerja. Pada gelombang ini, akan ada kisaran 3 juta hingga 4,5 juta kuota yang akan dibuka untuk pendaftaran.

Baca juga: Fakta Lengkap Sindikat Hacker Kartu Prakerja Fiktif, Bobol 12 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan, Raup Miliaran Rupiah, Kini Terancam 12 Tahun Penjara

"Nanti akan dibahas dan dirapatkan di dalam rapat Komite dalam waktu dekat. Jumlah pesertanya sekitar 3 juta sampai 4,5 juta orang secara total. Pendaftaran tetap melalui www.prakerja.go.id. Tentunya nanti di sekitar akhir atau awal Februari, kita akan umumkan kapan gelombang ke-23 akan dimulai," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com