JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (12/1/2022) setelah ditutup negatif di level 6.647,97 atau turun 43,15 poin (0,64 persen) pada Selasa (11/1/2022).
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk long black body disertai stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.
“Pergerakan masih akan dibayangi oleh kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan. Dari dalam negeri masih minim sentimen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Baca juga: Akhir Gonjang-ganjing Larangan Ekspor Batu Bara...
Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 6.761 hingga 6.704, dan support pada resistance 6.613 hingga 6.579.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan IHSG akan berpeluang menguat karena jenuh jual.
“IHSG gagal menembus resistance 6.700 namun bertahan di atas support 6.645, membuat IHSG berpeluang menguat karena jenuh jual. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.645 - 6.754,” ungkap William.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas sebagai berikut:
1. Pilarmas Investindo
UNVR last price 4.180, support 4.120, resistance 4.430
UNTR last price 21.750, support 21.600, resistance 22.075, TP 20.950 - 33.200, Exit 18.550 - 23.050
ACST last price 202, support 193, resistance 218, TP 170 - 195, Exit 225
Baca juga: Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi
2. Panin Sekuritas
AALI rekomendasi speculative buy and hold selama harga di atas 9.500 – 9.775, TP 10.200 – 10.675.
BBCA rekomendasi buy 7.600 – 7.700, TP 8.000, stop loss <7.250.
HEAL rekomendasi buy 1.125 – 1.135, TP 1.225, stop loss <1.095.
3. Artha Sekuritas
JPFA entry level 1.720 – 1.760, TP 1.820 – 1.860, stop loss 1.690.
WIKA entry level 1.115 – 1.140, TP 1.190 – 1.220, stop loss 1.100.
SMRA entry level 780 - 810, TP 850 - 880, stop loss 770.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Garuda Suka Beli Pesawat Lebih Dulu daripada Memetakan Rute Penerbangan
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.