Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Cegah Perusahaan-perusahaan Asing TInggalkan Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 12:11 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia tengah berupaya mencegah perusahaan-perusahaan asing meninggalkan negaranya, seiring dengan keputusan Presiden Vladimir Putin untuk berperang dengan Ukraina.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin telah mengumumkan kebijakan "kontrol modal" dalam rangka menghentikan hengkangnya perusahaan asing dari Rusia.

Menurutnya, keputusan perusahaan asing untuk meninggalkan Rusia dipengaruhi oleh tekanan asing, oleh karenanya mereka dilarang untuk menjual aset Rusia sampai tekanan itu mereda.

"Untuk memungkinkan bisnis membuat keputusan berbasis informasi akurat, rancangan keputusan presiden disiapkan untuk membatasi sementara perusahaan meninggalkan aset Rusia," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip dari CNN, Rabu (2/3/2022).

"Kami harap mereka yang berinvestasi di negara kami dapat melanjutkan pekerjaannya di sini," tambahnya.

Baca juga: Rusia Beralih ke Kripto, Harga Bitcoin Tembus Rp 631,4 Juta Per Keping

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan raksasa asing mulai meninggalkan Rusia, seiring dengan invasi yang dilakukan Moskow terhadap Ukraina.

Raksasa minyak BP menjadi salah satu perusahaan pertama yang meninggalkan Rusia, dengan rencana pelepasan 19,75 persen sahamnya di perusahaan minyak Rusia, Rosneft.

Langkah BP diikuti oleh raksasa minyak lainnya, yakni Shell dan perusahaan asal Norwegia, Equinor.

Exxon Mobil juga telah mengumumkan rencananya untuk meninggalkan proyek minyak dan gas (migas) terakhirnya di Rusia, dan tidak akan melanjutkan investasi pengembangan migas di negara tersebut.

Bukan hanya perusahaan migas, perusahaan investasi kekayaan negara (sovereign wealth funds) Norwegia senilai 1,3 triliun dollar AS akan mendivestasikan saham di 47 perusahaan Rusia serta obligasi pemerintah Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Dunia Kian Mendidih, Kini Sentuh 107 Dollar AS Per Barrel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com