Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Curiga Minyak Goreng Diselundupkan ke Luar Negeri

Kompas.com - Diperbarui 12/03/2022, 09:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Meski sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya, masalah tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng belum juga terselesaikan hingga saat ini. Hal jadi ironi, mengingat Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Bagi rumah tangga, kelangkaan minyak goreng mungkin tak jadi soal karena konsumsinya tak besar. Namun bagi pelaku usaha, terutama kuliner, kelangkaan minyak goreng jadi pukulan berat di saat ekonomi sulit.

Sejumlah kebijakan pengendalian harga minyak goreng di dalam negeri sebenarnya sudah digulirkan sepanjang awal tahun ini. Namun di lapangan, minyak goreng masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), di kisaran Rp 20.000 per liter.

Sesuai HET, harga jual minyak goreng curah di pasaran seharusnya ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter. HET ini sudah berlaku sejak 1 Februari 2022.

Baca juga: Ini 5 Konglomerat Penguasa Minyak Goreng RI yang Diungkap Mendag

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi menduga ada oknum-oknum yang berani mempermainkan minyak goreng, sehingga menyebabkan masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Padahal dia sesumbar, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).

"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Lutfi dalam keterangannya dikutip pada Sabtu (12/3/2022).

Mendag berdalih, kelangkaan minyak goreng disebabkan dua faktor. Pertama kebocoran dari pabrik minyak goreng, dan kedua adalah karena adanya oknum yang menjualnya ke luar negeri secara ilegal.

Baca juga: Ironi Negeri Kaya Sawit, Rakyat Saling Dorong Berebut Minyak Goreng

"Jadi ada yang menimbun, dijual ke industri atau ada yang menyelundup ke luar negeri, ini melawan hukum. Ini akan saya tindak keduanya menurut hukum," tegas Lutfi.

Meski di lapangan banyak warga saling berebut minyak goreng, mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat ini tetap meyakini, bahwa stoknya sangat melimpah di dalam negeri.

"Kami tegaskan bahwa stok minyak goreng melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ujar Lutfi dikutip dari Antara.

Tangkapan layar video yang diunggah akun Twitter @QaillaAsyiqah. Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak ratusan warga di Lubuk Linggau berdesakan untuk mengantre membeli minyak goreng dalam operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah setempat.Tangkapan layar Twitter/@QaillaAsyiqah Tangkapan layar video yang diunggah akun Twitter @QaillaAsyiqah. Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak ratusan warga di Lubuk Linggau berdesakan untuk mengantre membeli minyak goreng dalam operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Minyak goreng langka sejak Januari

Meski pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berulangkali berjanji bahwa pasokan minyak murah aman dan bisa tersedia di pasar, realita di lapangan menunjukan sebaliknya.

Di jaringan minimarket, sejak beberapa pekan terakhir, sangat sulit menemukan minyak goreng program pemerintah. Bahkan, rak yang biasanya menampung minyak goreng, kini lebih sering kosong.

Baca juga: Hutan Dibabat demi Sawit, Tapi Minyak Goreng Justru Langka dan Mahal

Rak minyak goreng kini lebih sering diisi produk margarin dan minyak kelapa bermerek Barco. Padahal di pintu minimarket, kerap terpangpang jelas pengumuman bertuliskan bahwa toko tersebut menyediakan minyak goreng murah program pemerintah.

Setali tiga uang, minyak goreng program pemerintah juga sukar didapatkan di pedagang pasar tradisional, termasuk warung-warung di sekitar pemukiman. Kalaupun tersedia, harganya berkisar Rp 20.000 per liter atau jauh di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

Lantaran susahnya mencari minyak goreng sesuai harga yang dijanjikan pemerintah, banyak warga terutama ibu rumah tangga yang rela antre mendapatkan minyak dalam operasi pasar yang digelar sejumlah pihak.

Tak jarang, antrean mendapatkan minyak goreng sesuai harga HET pemerintah berakhir kericuhan.

Ratusan warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, kembali berdesakan-desakan dan saling mendorong saat mengantre minyak goreng di depan toko distributor, toko bandung, Jumat ( 11/3/2022) siang.DEFRIATNO NEKE Ratusan warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, kembali berdesakan-desakan dan saling mendorong saat mengantre minyak goreng di depan toko distributor, toko bandung, Jumat ( 11/3/2022) siang.

Baca juga: Mendag Sebut Minyak Goreng Sudah Terdistribusi di Pasar Tradisional, APPSI: Kondisi Riil di Lapangan Itu Tidak Ada

(Penulis: Elsha Catherina | Editor: Akhdi Martin Pertama)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com