Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok 5 Persen Imbas IMF Pangkas Ekonomi Global

Kompas.com - 20/04/2022, 11:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia anjlok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Selasa, di tengah kekhawatiran permintaan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan memperingatkan inflasi yang lebih tinggi.

Mengutip CNBC, Rabu (20/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 5,22 persen ke level 107,25 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5,2 persen ke level 102,56 dollar AS per barrel.2.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau di Awal Perdagangan, Rupiah Melemah

Harga minyak dunia merosot meskipun produksi OPEC+ lebih rendah, yang menghasilkan 1,45 juta barrel per hari (bph) di bawah targetnya pada Maret. Rendahnya produksi di dorong mulai menurunya produksi Rusia menyusul sanksi yang diberikan oleh negara-negara Barat atas invasi yang dilakukan ke Ukraina, menurut laporan dari aliansi produsen.

Laporan tersebut menunjukkan, Rusia memproduksi sekitar 300.000 barrel per hari di bawah targetnya pada Maret sebesar 10,018 juta barrel per hari.

Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen dari sebelumnya di 4,4 persen pada Januari 2022. Alasannya, perekonomian global terimbas perang Rusia-Ukraina dan laju kenaikan inflasi kini menjadi bahaya yang nyata bagi banyak negara.

Baca juga: Dollar AS Menguat, Harga Emas Dunia Turun Lebih dari 1 Persen

Prospek bearish itu menambah tekanan harga pada perdagangan dengan dollar AS yang kini naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Penguatan dollar AS membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang itu menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga dapat mengurangi permintaan.

"Perkiraan pertumbuhan IMF yang lebih rendah, seiring dengan laporan cadangan minyak strategis bahwa stok darurat turun 4,7 juta barrel pada hari Senin, menyebabkan kegelisahan," kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group.

Baca juga: Produksi CPO Lesu, tapi Harga Tetap Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com