Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Decacorn Menawarkan IPO, Cari Tahu Apa yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 27/04/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berbicara mengenai dividen, saham ini tentu belum bisa diharapkan. Hal ini disebabkan karena sampai tahun 2024, besar kemungkinan saham masih berpotensi merugi. Hal seperti itulah yang harus kita pelajari matang-matang.

Lantas pertanyaanya, mengapa dibeli jika prediksinya akan merugi hingga beberapa tahun ke depan? Maka dari itu, hal ini harus dicari tahu terlebih dahulu faktor-faktornya.

Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Digital

Maka dari itu, perhatikan pertumbuhan sahamnya dan total transaksi yang didapatkan. Kita harus paham juga cara kerja apa yang digunakan oleh gabungan dua perusahaan ini.

Pada kasus ini, mereka akan ambil keuntungan di setiap transaksi. Artinya, makin besar transaksi, makin besar pula keuntungan yang bisa dikonversi.

Perlu diperkirakan hasilnya dari cara kerja saham tersebut. Oleh karenanya, pembelian saham ini masih memiliki kemungkinan merugi dalam beberapa waktu ke depan.

Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa saham-saham pada perusahaan yang visioner seperti ini memiliki kemungkinan mengalami peningkatan transaksi besar-besaran. Bahkan bisa jadi saham inilah yang akan menguasai pasar.

Ketika hal tersebut terjadi, kita berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dari cash flow perusahaan yang dituju. Jika hal tersebut terus dilanjut, dividen pun akan segera didapat.

Namun sebagai keuntungan modal, kita harus lebih mencari tahu antusias masyarakat terhadap produk saham ini. Selain itu, pantau juga pergerakan harga saham agar memungkinkan kita untuk menjual saham di atas harga IPO-nya.

Kita harus memiliki literasi keuangan yang cukup agar mampu melakukan analisis teknikal sendiri. Cari tahu juga pergerakan saham ini akan berapa lama dan sesuaikan dengan target waktu kita.

Risiko Bermain Saham

Bagi para pemula, Nizar menyampaikan bahwa jika tidak siap dengan risikonya maka jangan pernah investasi saham. Hal ini disebabkan karena penurunan harga saham bisa terjadi secara drastis dalam beberapa periode.

Baca juga: Kenali Dampak FOMO dan Cara Mengatasinya

Jika tidak terbiasa, hal ini akan membuat kita panik dan bertindak gegabah. Meskipun begitu, menurut Nizar, hal ini masih bisa dicegah, “Kita bisa mencegah itu, ya, dengan pelajari dulu produknya biar kita beli nggak kemahalan, sama kayak beli properti aja lah.”

Jadi, jika memutuskan untuk bermain saham, ada dua risiko utama yang akan kita hadapi yaitu, risiko waktu untuk belajar dan risiko kemungkinan terjadinya kerugian.

Simak penjelasan Nizar lebih lanjut mengenai IPO yang sedang ramai diperbincangkan melalui siniar Cuan episode “Jangan FOMO, Kebelet IPO" di Spotify.

Jangan lupa juga untuk nyalakan notifikasi siniar Cuan agar kamu selalu terinfo di tiap minggunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com