JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tidak lagi dari belanja pemerintah terkait perlindungan sosial.
Tercatat, perekonomian RI kuartai I mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan (year on year).
"Hal tersebut sudah turun, tetapi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari kegiatan ekspor dan impor yang mulai naik, dan kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat," jelas dia dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Klaim Ekonomi RI Kalahkan China, Singapura hingga AS, Airlangga: Hanya di Bawah Vietnam...
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama ini lebih tinggi dibanding China sebesar 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, Korea Selatan 3,07 persen, Amerika Serikat 4,29 persen, hingga Jerman sebesar 4 persen.
"Kita hanya di bawah Vietnam, dan (selisih) itu hanya nol koma," imbuh dia.
Sebagai catatan, meskipun lebih rendah dari Vietnam, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional masih sesuai dengan proyeksi awal pemerintah, yakni di kisaran 4,5 persen hingga 5,2 persen dengan titik tengah 5,0 persen.
Capaian ini juga melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi, di mana pada kuartal terakhir tahun lalu produk domestk bruto (PDB) tumbuh 5,02 persen.
"Kita sudah pertahankan dari kuartal keempat tahun lalu dan kuartal pertama," kata dia.
Airlangga optimistis tren tersebut masuk berlanjut pada kuartal II. "Melihat indeks keyakinan konsumen dan kebiasaan masyarakat saat bulan Ramadhan dan mudik, diperkirakan pada kuartal kedua, kita masih bisa berada di angka 3,5 sampai 4 persen," urai dia.
Selain itu ia juga menyampaikan, saat ini Purchasing managers Index (PMI) sedang dalam tren positif. Berdasarkan keterangannya, saat ini sektor produksi juga terus melakukan ekspansi.
Namun demikian, menurut dia yang menjadi tantangan saat ini adalah perubahan iklim.
Baca juga: BPS: Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Balik ke Level Pra-pandemi Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.