Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Latih Nelayan Kaltim untuk Perawatan Motor Kapal Perikanan dan Produksi Alat Tangkap

Kompas.com - 16/07/2022, 09:40 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) berkomitmen meningkatkan kapasitas nelayan di Kalimantan Timur (Kaltim) guna mendukung program penangkapan ikan terukur dan Kampung Nelayan Maju (Kalaju).

Selain membekali kemampuan perawatan motor kapal perikanan, para nelayan tersebut juga dilatih membuat alat tangkap secara mandiri.

Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) lantas menggelar kegiatan Pelatihan Perawatan Motor Bensin Kapal Perikanan di Kota Samarinda dan Pelatihan Membuat Alat Tangkap Rawai Dasar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, pada Rabu (12/7/2022) dan Kamis (13/7/2022).

Pelatihan tersebut difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh) BRSDM secara blended training.

Acara diikuti sebanyak 300 peserta dari kalangan masyarakat nelayan di kedua kota tersebut.

Baca juga: Dorong Keberlanjutan Perikanan, Kementerian KP dan ASEAN Kembangkan Refugia Perikanan

“Melalui pelatihan ini, kami berharap, akan ada banyak pelaku utama dan pelaku usaha atau kelompok yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi perawatan mesin kapal perikanan dan pembuatan alat tangkap rawai dasar ini,” ujar Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Ia juga menyampaikan tujuan diselenggarakan acara itu, yakni untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap, khususnya di kedua kota tersebut.

"Dengan banyaknya nelayan dan kelompok yang dapat dijangkau melalui pelatihan ini maka akan mendukung keberhasilan dan pengembangan program unggulan Kementerian KP, yaitu penangkapan terukur dan kampung perikanan,” tambahnya.

Selain itu, ia melanjutkan, dengan terwujudnya pengembangan kampung-kampung perikanan, maka produksi perikanan akan semakin tinggi.

Baca juga: Kementerian KP Gandeng FAO Kembangkan Smart Fisheries Village di Sumsel

“Pada akhirnya, hal itu akan memberikan sumbangan ekonomi yang besar dari sektor perikanan," lanjutnya.

Pelatihan merawat mesin

Nyoman melanjutkan, pelatihan yang diselenggarakan pihaknya dilakukan mengingat selama ini nelayan di Kota Samarinda menangkap ikan menggunakan kapal mesin motor agar waktu dan biaya operasional lebih efisien.

Selain itu, para pelayan menganggap cara itu membuat pendapatan mereka melimpah. Sayangnya, saat berada di tengah laut, mereka kerap terkendala karena terjadi kemacetan mesin.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian KP I Nyoman Radiarta.Dok Humas BRSDM Kementerian KP Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian KP I Nyoman Radiarta.

Dalam beberapa kasus,, kondisi itu berisiko membahayakan nelayan karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat mesin.

Baca juga: Peringati Hari Laut Sedunia, Kementerian KP Genjot Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi

Kebutuhan mereka yang lain untuk melakukan aktivitas nelayan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menjaga ekosistem laut. Salah satunya, alat tangkap rawai dasar.

Alat yang biasa disebut dengan bottom long line merupakan penangkap ikan pancing yang terdiri dari tali panjang berderet dengan jarak tertentu yang ujungnya diberi mata pancing.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com