Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Prospek Saham GoTo

Kompas.com - 18/07/2022, 19:46 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok 6,88 persen ke level Rp 298 per lembar saham, pada sesi perdagangan hari ini, Senin (18/7/2022). Dengan pelemahan ini, GOTO menempati peringkat pertama top losers pada sesi perdagangan hari ini.

Kinerja saham perusahaan teknologi itu memang tengah mengalami tekanan selama beberapa waktu terakhir. Tercatat, selama sepekan terakhir saham GOTO sudah terkoreksi 11,83 persen, dan selama sebulan sudah merosot 19,46 persen.

Dengan tren penurunan yang tengah terjadi, bagaimana prospek analis terkait saham GOTO ke depan?

Baca juga: Keputusan Investasi Telkomsel di GoTo Diyakini Sudah Sesuai Prosedur, Ini Alasannya

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan mengatakan dalam jangka panjang GOTO memiliki potensi pertumbuhan kinerja yang baik. Ini ditopang oleh potensi pertumbuhan nilai transaksi bruto atau GTV GOTO menjadi Rp 710 triliun pada tahun ini, dari realisasi realisasi tahun lalu sebesar Rp 461 triliun.

Menurutnya, pertumbuhan GTV itu akan dihasilkan oleh strategi hyperlocal dan cross-pollination (penjualan silang) yang semakin optimal. Ia menilai, hyperlocal telah membuat arus pengiriman barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien, sementara cross-pollination atau sinergi antar platform akan mengoptimalkan seluruh ekosistem digital dalam grup GoTo.

”Kami perkirakan pendapatan bersih GOTO akan mencapai Rp 7,6 triliun pada tahun 2022. Tumbuh 67 persen year on year (YoY),” ujar Farras dalam risetnya, Senin (18/7/2022).

Pertumbuhan kinerja GOTO diproyeksi terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Oleh karenanya, riset itu merekomendasikan investor untuk hold.

Baca juga: Ini Penjelasan Kantor Akuntan Publik Soal Dana Investasi Telkomsel di GoTo yang Diisukan Menguap

”Kami memproyeksikan bisnis GOTO akan tumbuh dengan pertumbuhan majemuk lebih dari 20 persen selama lima tahun ke depan, didukung oleh pertumbuhan pesat ekosistem internet dan basis pengguna GOTO,” kata Farras.

Lebih lanjut Ia memproyeksi, basis pengguna GOTO juga akan terus meningkat. Ini selaras dengan terus tumbuhnya jumlah pengguna internet dan nilai penjualan ekonomi internet Tanah Air.

Menurut RedSeer, pada tahun 2021, e-commerce hanya menyumbang 8,7 persen dari total penjualan ritel Indonesia. Hal yang sama berlaku untuk logistik on-demand (dengan tingkat penetrasi 8,3 persen), dan mobilitas (5,2 persen).

”Angka-angka ini menggambarkan ruang pertumbuhan yang besar untuk industri-industri ini,” ucap dia.

Baca juga: Panggil Pakar, Panja Komisi VI DPR Bahas Soal Investasi Telkomsel di GoTo

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com