Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ibrahim Kholilul Rohman
Senior Research Associate IFG Progress

Senior Research Associate IFG Progress

Disrupsi Rantai Suplai Global, Proposal Solusi dan Peran Presidensi G20 Indonesia

Kompas.com - 30/07/2022, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Price cap atau batasan harga tertinggi untuk struktur biaya freight rate, dapat menjadi alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan ini, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Dengan proposal batas harga ini, banyak negara akan mendapat manfaat dari panduan yang solid dan kepastian bagi eksportir dan importir dalam memperkirakan biaya pengiriman mereka.

Tidak hanya itu, price cap juga dapat menjadi solusi bagi negara maju seperti Amerika Serikat yang belum lama ini juga menghadapi permasalahan biaya freight rate yang melambung tinggi akibat penumpukan antrian di berbagai pelabuhan

Peran pemerintah dalam mengatasi masalah ini menjadi sangat penting dan krusial, meninggalkan fenomena ini pada market mechanism hanya akan memperlebar economic loss bagi pelaku usaha.

Di luar negeri sendiri, terdapat contoh pertama yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat melalui Executive Order (E.O) 14036 yang bertujuan sebagai fondasi hukum dalam menindak tegas perusahaan shipping yang membebankan biaya sangat tinggi pada eksportir Amerika Serikat.

E.O tersebut dapat berperan sebagai katalis untuk dunia dalam membatasi struktur freight rates dan biaya lainnya yang merugikan banyak pelaku usaha. Selain itu, EO ini juga dapat menjadi pemicu kuat untuk kolaborasi dan koordinasi lebih lanjut guna mempromosikan harga yang wajar dan kompetitif untuk kegiatan shipping, terutama bagi negara berkembang.

Dengan diadakannya agenda G20 Presidensi Indonesia, intervensi pemerintah dapat bersifat menyeluruh dan multinasional yang meliputi negara-negara G20. Pemerintah Indonesia dapat merekomendasikan dialog khusus terkait peningkatan freight rates dan economic loss yang disebabkan olehnya.

Bersama negara G20 lainnya, Indonesia dapat memfasilitasi dialog antara otoritas/lembaga pemerintah terkait dan MLO dalam merancang dan menetapkan batas harga ini. Diharapkan dengan mekanisme price cap, MLO yang tergabung dalam aliansi tidak dapat meningkatkan ataupun melakukan praktik blank sailing yang memicu peningkatan freight rate secara signifikan dan merugikan banyak pihak.

Selain itu, proposal ini juga sekaligus dapat memperkuat dan menciptakan Resilient and Competitive Global Supply Chain Ecosystem. Ekosistem yang menjadi sangat penting dan menjadi salah satu kunci, tidak hanya dalam agenda pemulihan ekonomi dari Covid-19, tetapi juga dalam menghadapi tantangan domestik serta global di masa depan.

Ibrahim Kholilul Rohman – Senior Research Associate, IFG Progress
Rizky Rizaldi Ronaldo - Research Associate di IFG Progress

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com