Dari penyaluran gas itu, Hardiansyah mengartikan bahwa sub holding gas group dan afiliasi saling bersinergi untuk mengakselerasi pemanfaatan gas bumi, baik dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai macam moda transportasi gas.
“Ke depan penguatan infrastruktur pipa gas bumi juga diharapkan bisa segera direalisasikan,” ujarnya.
Hardiansyah mengungkapkan, PGN sebagai sub holding gas Pertamina akan terus melakukan pengembangan market CNG di wilayah Bali.
Pengembangan infrastruktur, sebut dia, akan terus dijalankan seiring dengan pengembangan pasar. Hal ini untuk menjamin kehandalan penyaluran CNG ke pasar di Bali.
Tak hanya itu, kata Hardiansyah, pihaknya juga akan mengembangkan sistem digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Baca juga: Mahfud MD Resmikan Mal Pelayanan Publik Empat Daerah di Sulsel
Sejalan dengan PGN, Hardiansyah mengatakan bahwa PT Gagas akan terus menjalankan komitmennya untuk penyediaan energi gas bumi di area baru, seperti Bali.
Ke depan, imbuh dia, PT Gagas juga akan mulai melakukan penetrasi ke wilayah lain, seperti Palembang dan Bangka.
“Sebagai destinasi wisata dan industri kreatif yang telah dikenal dunia, pemanfaatan bahan bakar yang ramah lingkungan dan mendukung program langit biru tentu akan menjadi salah satu fokus utama Bali,” jelas Hardiansyah
Untuk itu, lanjut dia, sub holding gas hadir memberikan alternatif penyediaan energi yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Khususnya untuk industri pariwisata di Bali.
Hardiansyah menuturkan, penyaluran gas ke Bali rencananya akan dilakukan dengan pengambilan sumber gas menggunakan Gas Transport Module (GTM) dari Jawa Timur (Jatim), yang selanjutnya akan dikirim melalui jalur laut.
Baca juga: Pertamina Temukan Sumber Gas di Lepas Pantai Balikpapan
GTM yang tiba di depo transit atau hub di Denpasar nantinya untuk disalurkan menggunakan Gaslink Cylinder.
“Upaya PT Gagas untuk melakukan penetrasi pasar di Bali merupakan salah satu bentuk usaha kami untuk memperkuat peran sub holding gas dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di wilayah ini yang sebelumnya telah dijalankan,” jelas Hardiansyah.