Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Gas Rusia Masih Terbatas, Adaro Optimis Permintaan Batu Bara di Sisa Tahun 2022 Tetap Tinggi

Kompas.com - 12/09/2022, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Indonesia memproyeksikan, permintaan komoditas batu bara dari berbagai negara tetap tinggi hingga penghujung tahun ini. Selain faktor musiman, terganggunya pasokan gas dari Rusia ke negara-negara Eropa menjadi penyebabnya.

Direktur Pemasaran Adaro Hendri Tan mengatakan, saat ini pemerintah berbagai negara tengah menyoroti pasokan komoditas energi untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Pasalnya, jelang musim dingin kebutuhan komoditas energi menjadi meningkat.

"Kami melihat memang permintaan khususnya dari Eropa akan meningkat sehubungan dengan tebratasnya pasokan gas ke Eropa dari Rusia. Selain itu juga adalah memasuki musim dingin," ujar dia, dalam Public Expose, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Harga Batu Bara Melejit, Laba Bersih Adaro Melesat 613 Persen pada Paruh Pertama 2022

Tanpa adanya sentimen musim dingin, fundamental permintaan batu bara saat ini sebenarnya sudah positif. Ini tidak terlepas dari fase pemulihan ekonomi yang dihadapi oleh berbagai negara dunia.

"Tentunya batu bara sebagai sumber daya energi yang paling murah, paling rendah biayanya, dibanding dengan gas dan energi lainnya," kata dia.

"Dan juga kita bisa melihat dari kondisi geopolitkal yang ada, dan kita bisa melihat bahwa batu bara ini sangat independen, dan kita melihat ke depan akan menjadi sumber energi yang dapat diandalkan," tambah Hendri.

Baca juga: Adaro Energy Catat Pendapatan Usaha 3,99 Miliar Dollar AS di 2021

Dalam jangka panjang, perusahaan dengan kode saham ADRO itu juga pede permintaan batu bara tetap tinggi. Ini didukung oleh terus meningkatnya permintaan batu bara dari negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

"Batu bara merupakan industri yang siklikal. Fundamental jangka panjang pasar batu bara ini menurut kami tetap menjanjikan," ujar Corporate Secretary Adaro, Mahardika Putranto.

Dengan potensi permintaan yang tetap tinggi, Chief Financial Officer Adaro Lie Lukman memastikan, perusahaan siap merealisasikan target produksi batu bara pada tahun ini. Adapun target produksi batu bara yang telah dipatok oleh perusahaan ialah sebesar 58-60 juta ton untuk tahun ini.

"Kami akan fokus kepada apa yang bisa kami kontrol, apa yang bisa kami siapkan di lapangan," ucap dia.

Baca juga: Resmi Ganti Nama, Adaro Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com