Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown di China Mulai Dilonggarkan, Harga Minyak Mentah Dunia Mulai Naik

Kompas.com - 15/09/2022, 08:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg


NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (14/9/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak dunia seiring dengan dibukanya lockdown di China akibat Covid-19 yang mendorong prospek positif dari permintaan.

Mengutip Bloomberg, harga minyak berjangka West Texas Intermediate menetap di 88,48 dollar AS per barrel atau naik 0,6 persen. Sementara itu Brent naik 1 persen menjadi menetap pada level 94,5 dollar AS per barrel.

Optimisme muncul setalah salah satu kota di China, Chengdu yang mulai melonggarkan pembatasan Covid-19 secara bertahap. Hal ini meningkatkan optimisme prospek permintaan salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia.

Baca juga: BP AKR Turunkan Harga BBM Jenis BP 90 dan BP 92, Simak Rinciannya

Di sisi lain, kenaikan harga juga didukung oleh pertimbangan Presiden AS Joe Biden untuk kembali mengisi Cadangan Minyak Strategis apabila harga minyak dunia mengalami penurunan di bawah level 80 dollar AS per barrel.

“Saya pikir kita melihat kebangkitan kembali untuk sisa tahun ini. Kami terus melihat potensi pasar minyak yang kekurangan pasokan memasuki musim gugur dan musim dingin,” kata Rob Thummel, manajer portofolio di Tortoise Capital Advisors, yang mengelola sekitar 8 miliar dollar AS aset terkait energi.

Baca juga: Masih Dibayangi Sentimen Inflasi AS, IHSG Bakal Kembali Melemah?

Badan Energi Internasional mengatakan, pihaknya melihat konsumsi minyak global meningkat tahun ini sekitar 110.000 barrel per hari, atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Sebagai informasi, harga minyak mencapai level terendah sejak Januari hingga awal bulan ini karena para pedagang khawatir dengan perlambatan global, kebijakan moneter yang lebih ketat, dan permintaan energi yang lebih rendah.

Pada hari Selasa kemarin, inflasi AS yang dirilis lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini mendorong keyakinan investor bahwa akan ada kenaikan suku bunga yang lebih tajam. Potensi pengetatan lebih lanjut juga mendorong prospek pertumbuhan yang lebih lambat. Di sisi lain, pasar komoditas berjuang di tengah likuiditas yang lebih rendah.

Baca juga: PLN: Memasak dengan Kompor Induksi Tidak Perlu Tambah Daya, Ada “Jalur Khusus”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com