Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Produsen Cokelat Ini Naikkan Harga Produknya hingga 10 Persen

Kompas.com - 16/09/2022, 08:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah satu produsen produk kakao dan cokelat di dunia Barry Callebaut Group telah menaikkan harga produknya 5-10 persen menyusul adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Managing Director Indonesia Barry Callebaut Ciptadi Sukono mengatakan, kenaikan harga BBM serta kenaikan harga pangan lainnya menjadi salah satu tantangan bagi perusahaan untuk tetap memberikan produk cokelat yang berkualitas bagi konsumennya.

"Kita sudah menaikkan harga dan sudah efektif, harganya sudah naik, 5-10 persen," ujarnya di sela-sela kunjungan Media ke Pabrik Kakao dan Cokelat milik perusahaan di Bandung, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Tren Peminat Coklat Tinggi, Barry Callebaut Targetkan Penjualan Capai Rp 18,2 Triliun Pada 2027

Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun harga produk dinaikkan, Barry Callebaut Group tetap memberikan berbagai inovasi yang salah satunya menghadirkan berbagai produk inovasi baru agar para konsumennya memiliki tambahan opsi untuk kebutuhannya akan cokelat.

"Kita juga kasih solusi lain dengan tentunya memberikan opsi produk cokelat yang baru, kita kasih produk yang lebih affordable tapi kualiatas dan rasanya yang juga bagus," ungkapnya.

Baca juga: Pegawai Alfamart Minta Maaf Sebar Video Pencuri Cokelat, Hotman Paris: Jangan Minta Maaf Kalau Tak Bersalah

Barry Callebaut optimistis bisa mencetak pertumbuhan positif untuk bisnis kakao dan cokelat di Indonesia, lantaran kondisi industri cokelat di Indonesia yang dinyakini akan semakin membaik pasca pandemi.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh perusahaan, konsumsi cokelat tahunan di Indonesia saat ini mencapai sekitar 0,3 kilogram per kapita namun pasar cokelat di Indonesia masih mempunyai banyak potensi.

“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi, dan optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” katanya.

Baca juga: Mengenal Ferrero, Perusahaan Raksasa Dunia di Balik Cokelat Kinder Joy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com